Jakarta (ANTARA News) - Konser Koin untuk Keadilan bertajuk "Cukup Satu Prita Saja" akan digelar di Hard Rock Cafe Jakarta pada tanggal 20 Desember 2009 sekaligus dalam rangka merayakan Hari Kesetiakawanan Nasional.
Ketua Panitia Konser Koin untuk Keadilan, Adib Hidayat, dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA News di Jakarta, Kamis, konser diagendakan berlangsung pada pukul 15.00 - 21.00 WIB.
Adib memaparkan, warga masyarakat yang berminat untuk datang dan menonton diharapkan untuk menyumbang sebesar Rp50 ribu sebagai tanda solidaritas.
Seluruh sumbangan masyarakat, ujar dia, akan diberikan kepada Prita Mulyasari sebagai simbol kesetiakawanan dan bentuk kepedulian sesama bangsa Indonesia.
"Berikutnya, beliau (Prita) yang akan meneruskan ke pihak yang membutuhkan," katanya.
Ia juga mengatakan, sejumlah musisi terkemuka akan bergabung dalam konser amal tersebut antara lain Slank, Gigi, Ari Lasso, Nidji, Cokelat, Sheila on 7, Titi DJ, Ada Band, Andra and The Backbone, Padi, dan She.
Selain itu, terdapat pula nama-nama seperti Sherina, Audy, Drive, Seringai, Pee Weegaskins, Funky Kopral, Kunci, Marvells, Drew, Saykoji, Ronaldisko, Endah N Rhesa, Black Star, Domino, Ika Putri, Gruvi, J-Flow, dan Patent.
Gagasan dari konser tersebut tercetus setelah Prita Mulyasari divonis harus membayar uang sejumlah Rp204 juta kepada pihak Rumah Sakit Omni International atas tuntutan pencemaran nama baik.
Adib menegaskan, Konser Koin Prita adalah bentuk rasa kesetiakawanan dan pernyataan sikap untuk melawan ketidakadilan agar tak ada lagi kasus semacam Prita lainnya di masa mendatang.
Sedangkan istilah Koin selain terinspirasi dari gerakan masyarakat untuk mengumpulkan koin dalam rangka membantu Prita melunasi dendanya, juga digunakan sebagai akronim dari "Kepedulian Orang Indonesia".
"Inilah simbol gerakan moral dari dunia hiburan tanah air untuk memberi imbauan kepada pemerintah sekaligus menyebarkan inspirasi kepada kaum muda bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di dalam hukum dan kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
itu adalah bukti bahwa bangsa ini sudah sangat merindukan KEADILAN dalam proses hukum. Jangan salah dalam mengambil keputusan dengan uang itu. Teruskanlah melawan mereka yang merasa penegak hukum, namun tak mengerti apa itu penegak hukum. Mari bersama2 melawan mereka yang hanya membela kaum KAYA.