Semangat untuk meredam keraguan orang lain itulah yang membuat Suryo berhasil meraih emas kedua di nomor 200m SEA Games 2009, sekaligus mempertahankan prestasi seperti yang diraih dua tahun lalu di Nakhon Ratchasima.
Suryo, pria asal Solo kelahiran 8 Oktober 1983 tersebut memang sempat down ketika ada beberapa orang yang menuduhnya mulai malas berlatih karena konsentrasinya mulai terpecah sebaga calon pegawai negeri sipil (CPNS).
"Saya dianggap tidak akan pernah lagi berprestasi dan bahkan dikatakan takut bersaing dengan atlet yang lebih junior," kata Suryo yang mengaku sempat sakit hati dengan pernyataan tersebut.
Tapi dia menolak untuk mengungkapkan siapa yang dimaksudkan. "Saya tidak usah sebutlah siapa orangnya," katanya.
Suryo secara terus terang mengakui bahwa ia sebenarnya tidak terlalu berharap untuk mengulangi sukses di nomor 200m karena ia lebih terfokus untuk mempertahankan gelar di nomor paling bergengsi 100m.
"Saya hampir tidak pernah mengikuti pertandingan ujicoba menjelang SEA Games 2009 ini. Paling saya hanya ikut Porda yang tentu levelnya sangat jauh karena ibarat joging saja," katanya.
Sukses merebut dua medali emas membuat Suryo dipastikan akan mengantongi bonus sebesar Rp400 juta dari pemerintah, dan jumlah tersebut kemungkinan bisa bertambah jika PB PASI sebagai induk organisasi juga memberi bonus, serta bonus dari pemerintah daerah.
"Saya ingin naik haji karena keinginan saya tahun lalu tidak terwujud," kata Suryo yang saat ini berstatus sebagai CPNS di Kantor Negara Pemuda dan Olahraga.
Keinginan Suryo untuk naik haji sebenarnya sudah ada sejak ia sukses merebut dua emas dua tahun lalu di SEA Games Nakhon Ratchasima, tapi gagal karena ia terlambat mendaftar.
"Tahun depan saya berharap bisa naik haji bersama istri, orang tua dan saudara saya," kata Suryo yang selanjutnya membidik Asian Games 2010 di Guangzhou.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009