Suryo yang dua hari lalu tampil meyakinkan untuk memecahkan rekor SEA Games di nomor paling bergengsi 100m, kembali merebut medali emas untuk nomor 200m meski tidak memecahkan rekor.
Pelari asal Solo tersebut mencatat waktu 20,85 detik, unggul jauh atas dua saingannya asal Thailand, yaitu S. Suwonprateep (21,12) dan C. Chimdee (21,24).
Fadlin, pelari Indonesia lainnya yang pada nomor 100m meraih perunggu, berada di peringkat kelima dengan catatan waktu 22,25 detik.
Hanya berselang sekitar satu jam kemudian, Dedeh Erawati kembali membuat kontingen Indonesia bersuka cita ketika memenangi nomor 100m gawang dengan waktu 13,34 detik, mengalahkan pelari Thailand W. Pungsoongneun (13,84 detik).
Kegembiraan tim atletik Indonesia semakin karena medali perunggu diraih oleh sprinter muda Agustina Bawele yang merebut perunggu dengan waktu 14,21 detik.
Usai lomba, Suryo tidak henti-hentinya memanjatkan rasa syukur atas kemenangan tersebut karena persiapannya sebenarnya lebih terfokus untuk mempertahankan juara di nomor 100 meter.
"Ini sungguh rahmat yang luar biasa buat saya karena saya sadar mempertahankan gelar lebih berat dari meraih gelar juara," katanya.
Sementara itu Kikin Ruhidin, pelatih yang menangani Dedeh dan Agustina mengatakan bahwa catatan yang diraih Dedeh jauh lebih baik dibanding catatan waktu ia tampil sebagai juara di SEA Games 2007 dengan waktu 13,51 detik.
"Saya sebenarnya menargetkan Dedeh untuk bisa menembus waktu 13,20 detik, memperbaiki rekor 13,23 detik saat tampil sebagai juara ketiga di kejuaraan Asia di Guangzhou Juni lalu," kata Kikin.
Indonesia berpeluang untuk menambah satu lagi medali emas melalui nomor 10.000 meter putra yang diikuti oleh Jauhari Johan dan Agus Prayogo.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009