kerja sama ini diharapkan akan memudahkan pelanggan mendapatkan beragam jenis beras produksi Pertani, mulai dari beras merah, beras organik, sampai beras premium. Dan semua produk itu akan tersedia melalui platform e-commerce TaniHub.Jakarta (ANTARA) - BUMN pangan PT Pertani menggandeng startup agritech TaniHub menargetkan mampu mendorong penjualan beras lebih dari 150.000 ton per tahun untuk pasar dalam negeri.
“Untuk mendorong penjualan produk-produknya, PT Pertani menggandeng startup teknologi pertanian atau agritech TaniHub. Melalui kolaborasi ini, Pertani menargetkan dapat mendorong penjualan beras lebih dari 150.000 ton per tahun,” kata Direktur Utama Pertani Maryono, Selasa.
Ia mengatakan kerja sama ini diharapkan akan memudahkan pelanggan mendapatkan beragam jenis beras produksi Pertani, mulai dari beras merah, beras organik, sampai beras premium. Dan semua produk itu akan tersedia melalui platform e-commerce TaniHub.
"Pelanggan di berbagai sektor, seperti hotel, restoran, katering, ritel, badan usaha pemerintah pusat dan daerah juga dapat melakukan pembelian dengan jenis beras custom yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan," kata Maryono.
Baca juga: Model bisnis B2C di e-commerce makin diminati selama pandemi
Selain beras, TaniHub juga bakal memasarkan produk Pertani lainnya seperti benih dan pupuk, serta menyalurkan pinjaman kepada para petani yang bernaung di bawah Pertani.
Penyaluran pinjaman ini dimungkinkan lewat platform peer to peer lending (P2P lending) milik TaniHub, yaitu TaniFund.
Melalui platform P2P lending ini, para petani dapat mendapatkan pinjaman untuk membeli, memperbaiki, merawat mesin serta alat produksi beras.
Baca juga: Musim kemarau, pemerintah perlu waspada stok beras hingga akhir tahun
Chief Executive Officer TaniHub Ivan Arie Sustiawan mengatakan bentuk kerja sama antara pihaknya dengan Pertani akan menyentuh sisi hulu hingga hilir sektor pertanian.
Kolaborasi ini ia nilai akan menguntungkan kedua belah pihak, karena Pertani memang dikenal sebagai produsen beras, sementara TaniHub dikenal dengan kemampuannya menjangkau pasar produk dan pangan.
"Kami akan membantu meningkatkan kapasitas dalam pembelian gabah sampai penjualan beras,” ujar Ivan.
Sampai dengan 30 Juni 2020 tercatat lebih dari 30.000 petani telah bergabung dengan ekosistem TaniHub, yang menghubungkan mereka dengan lebih dari 5.000 pelanggan bisnis.
Baca juga: BPS: Harga beras sangat terjaga selama Juli, sehingga sumbang deflasi
Pelanggan yang memanfaatkan platform TaniHub ini mulai dari usaha kecil dan menengah (UKM), hotel, restoran, serta katering.
Hasil pertanian yang dijual dalam platform e-commerce TaniHub pun beragam, mulai dari sayur, buah, dan lainnya.
Perusahaan mencatat penjualan melonjak selama pandemi COVID-19, termasuk penjualan tanaman herbal yang meningkat 20 persen.
Dari sisi penambahan jumlah pengguna selama pandemi corona, TaniHub mencatat platformnya meningkat 20.000 orang menjadi 115.000 orang. Secara keseluruhan, transaksi di TaniHub tercatat tumbuh tiga kali lipat setiap tahun.
Sementara itu melalui platform P2P lending miliknya, yakni TaniFund, perusahaan telah menyalurkan pinjaman sebesar lebih dari Rp100 miliar kepada petani.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020