Cagayan de Oro (ANTARA News/AFP) - Sembilan pemberontak komunis dan satu tentara tewas setelah militer menyerang sebuah kamp pemberontak di Filipina selatan Selasa, kata militer.
Tentara yang didukung oleh dua helikopter tempur bentrok dengan sejumlah pria bersenjata dari Tentara Rakyat Baru (NPA) yang komunis di sekitar kota Valencia di pulau Mindanao yang dicabik-kekerasan di Filipina selatan, jurubicara Mayor Michelle Anayron mengatakan pada wartawan.
Militer telah diberi informasi mengenai kehadiran kamp NPA dekat Valencia itu, yang mendorong komandan untuk mengirim lima tim tentara untuk berkumpul di tempat itu, tempat mereka menemukan sekitar 60 pemberontak bersembunyi, ujar Anayron.
"Kami menduga bahwa kamp itu benar-benar penting karena NPA tidak ingin melepaskannya," katanya.
Militer telah menemukan mayat sembilan pemberontak, bersama dengan senapan mereka, menurut Anayron.
Kepala jurubicara militer Kolonel Romeo Brawner menjelaskan pada AFP di Manila Selasa malam, pertempuran itu telah berakhir dengan tidak ada laporan mengenai korban tambahan. Ia tidak memiliki perincian lainnya.
Kota pertanian Valencia itu berada di provinsi Bukidnon dan sekitar 80 Km di selatan Cagayan de Oro, kota pelabuhan yang besar.
Partai Komunis Filipina dan sayap bersenjatanya, NPA, telah melancarkan perang untuk merebut kekuassan selama 40 tahun. Konflik itu mencapai puncaknya pada 1980-an, ketika barisan pemberontak itu mencapai 26.000 orang.
Militer memperkirakan jumlah NPA telah menurun menjadi hanya di atas 3.000 petempur tapi pemberontak itu masih merupakan kekuatan yang besar.
Militer menyatakan pada September bahwa pemberontakan komunis telah menyebabkan lebih dari 3.000 orang tewas sejak 2001.
Itu termasuk 500 lebih warga sipil yang tewas dalam tembak-menembak pada saat pertempuran.
Dalam salah satu bentrokan paling mematikan yang dilaporkan dalam beberapa tahun belakangan ini, 23 orang tewas dekat sebuah kamp kayu di provinsi lainnya di Mindanao bulan lalu.
Sebelas dari mereka yang tewas adalah pemberontak komunis, sementara yang lain adalah tentara dan penjaga keamanan, kata militer.
Mindanao adalah wilayah tanpa hukum tempat gerilyawan Muslim dan pemberontak komunis bercampur dengan suku-suku yang berperang, perompak dan para pejabat korup.
Di Maguindanao, provinsi lainnya di Mindanao, sebuah suku Muslim setempat yang berkuasa diduga telah membunuh 57 orang bulan lalu.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009