Vientiane, Laos (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia yang memeluk agama Islam ketika berada di Vientiane, Laos menghadiri SEA Games XXV juga sibuk mencari masjid untuk melaksanakan shalat rutin tiap hari.

Dimana letak masjid di Kota Vientiane, Laos ini, mungkin di sini tidak ada masjidnya, tutur salah seorang warga Indonesia di Vientiane, Laos, Selasa.

Setelah ditanya ternyata di kota yang terkenal dengan Sungai Mekongnya itu memiliki dua buah masjid yakni Jamia dan Azahar.

Imam masjid Jamia, Nadjmul menuturkan, kalau masjid tersebut dibangun oleh kaum pendatang dari India itu dapat menampung cukup banyak jemaah setiap harinya.

Pada perayaan hari besar Islam seperti Idul Fitri atau Idul Adha, masjid ini selalu penuh oleh jamaah yang berasal dari Pakistan dan Kamboja, tutur Imam yang wajahnya orang India tersebut.

Jemaah masjid Jamia terbanyak memang berasal dari minoritas warga India, Pakistan, serta Bangladesh.

Masjid ini tidak pernah sepi dari jamaah setiap masuk waktu salat.

Apalagi, ketika perayaan hari-hari besar agama Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha, tuturnya pula yang mau bercerita mengenai keberadaan masjid tersebut.

Imam masjid Jamia itu menuturkan, kalau pada hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha, masjid tersebut selalu ramai.

Umat Islam yang ada di Kota Vientiane, seperti dari kedutaan melaksanakan shalat di masjid tersebut.

Ia mengatakan, masjid Jamia yang terletak di Distrik Chantaburi atau tidak jauh dari kawasan Luang Prabang Road, Vientiane terlihat sederhana, namun cukup dikenal oleh masyarakat di bagian negara Laos itu.

Petugas penghubung SEA Games XXV Viantiane, Laos, Pheng yang non muslim bersedia mengantarkan wartawan ANTARA, Susilawati ke masjid Jamia tersebut.

Letak masjid Jamia itu berada di tengah pemukiman penduduk Vientiane atau sekitar 100 meter dari jalan raya.

Namun, walaupun letaknya berada agak ke dalam dari jalan raya, tetapi masyarakat Laos cukup mengetahui keberadaan tempat ibadah umat Muslim tersebut.

Masjid yang memiliki dua lantai dengan kubahnya berwarna hijau itu ternyata sudah ada sejak 44 tahun lalu.

Imam masjid Jamia Vientiane, Laos, Nadjmul ketika ANTARA berkunjung ke masjid tersebut di kota Vientiane, Laos, mengatakan di Vientiane hanya terdapat dua masjid yakni masjid Jamia dan masjid Azahar.

Walaupun berada di lingkungan padat yang sebagian besar pemeluk agama Buddha, namun aktivitas dalam menjalankan shalat tetap dilaksanakan, katanya.

Ia menuturkan, kalau memang waktunya azan shalat, maka warga sekitar masjid tidak keberatan jika azan berkumandang melalui pengeras suara di atas kubah masjid.

"No problem" masyarakat sekitar masjid tidak merasa terganggu dan di sini kita bebas melaksanakan ibadah sesuai dengan agama masing-masing, katanya lagi.

Toleransi antar umat beragama di sini (Vientiane, red) masih bisa terjaga dengan baik, kata Imam Masjid Jamia itu menuturkan.

Pantauan ANTARA, bangunan masjid Jamia tersebut sangat sederhana dan tidak begitu besar, namun dibangun dua lantai.

Sementara tempat wudhunya berada di lantai satu dan kondisinya sama dengan yang ada di Indonesia, hanya saja terdapat tempat duduk sama halnya masjid di Thailand.

Di lantai satu itu juga terdapat tulisan dalam bahasa Inggris supaya orang membuka sepatu mereka sebelum ke tempat wudhu dan naik ke lantai dua untuk melaksanakan shalat.

Di pintu masuk di lantai dua masjid terdapat tulisan dalam bahasa Laos mengenai waktu shalat lima waktu dan shalat sunat lainnya.

Di dalam masjid di lantai dua tersebut terdapat satu mimbar untuk khotbah, kemudian ada rak buku dan sejadah yang dibentangkan.

Di masjid itu juga dilengkapi dengan pendingin atau AC dan kipas angin.

Di pintu masuk di lantai satu masjid Jamia tersebut terdapat tulisan "office of the muslim association Vientiane Lao PDR" dan disisi kanannya lagi ada kotak amal.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009