Moskow (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Jumlah korban tewas akibat kebakaran yang melanda sebuah klab malam di Rusia meningkat menjadi 148 orang, kata pihak berwenang setempat, Selasa.
Jumlah korban tewas itu direvisi setelah seorang wanita yang menderita luka-luka akibat kebakaran tersebut meninggal di sebuah rumah sakit di Chelyabinsk, sementara seorang wanita korban cedera lainnya meninggal di sebuah rumah sakit di Moskow.
Saat ini terdapat 81 korban luka-luka masih dirawat di rumah sakit, kata Kementerian Tanggap Darurat Rusia dalam satu laporan yang disiarkan, Selasa.
Kebakaran itu dipicu oleh ledakan petasan yang menghantam klub malam ramai pengunjung tersebut.
Pertunjukan petasan di klub malam Lame Horse, kota Perm, Rusia Jumat malam (4/12) itu terjadi kesalahan yang menimbulkan kebakaran di pelapis langit-langit dan dinding dalam satu acara memperingati ulang tahun kedelapan klub itu.
Ketika para peserta acara berebut ke luar melalui satu-satunya pintu, sejumlah mereka jatuh dan kemudian terinjak sampai tewas. Para dokter mengatakan banyak dari mereka yang di bawa ke rumah sakit masih hidup dengan menggunakan alat pernafasan dan sejumlah mereka yang terbakar 60 persen.
Sejumlah mereka yang cedera parah telah dikirim ke unit-unit khusus di Moskow, St Petersburg dan kota-kota lain.
Seorang korban yang selamat, yang mengaku bernama Svetlana mengemukakan kepada Reuters: "Segalanya terbakar begitu cepat dan terjadi hanya beberapa detik. Kami tidak dapat lewat, semua orang saling dorong dari segala arah."
Presiden Dmitry Medvedev memerintahkan hari berkabung nasional Senin dan meminta para pemilik klub itu dikenakan hukuman berat. Ia mengatakan para pemilik klub itu berulang-ulang diperingatkan bahwa kompleks itu tidak aman.
"Mereka tidak memiliki otak atau kesadaran," kata Medvedev kepada para menteri dalam satu pertemuan yang diliput televisi, mengecam para pemilik klub karena tidak melaporkan segera setelah musibah itu.
Kebakaran tersebut menelan korban jiwa terbanyak dalam beberapa dekade terakhir di Rusia, kata para pejabat Kementerian Tanggap Darurat itu, dan kebakaran klub terburuk di seluruh dunia sejak hampir 200 orang tewas dalam satu acara di Buenos Aires tahun 2004.
Menteri Dalam Negeri Rashid Nurgaliyev membantah sebagai serangan teroris, dan mengemukakan kepada Medvedev tidak ada bukti ledakan bom.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009