Kasus tersebut kini tengah diselidiki oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V Palembang.
"Kami belum bisa memastikan apa penyebabnya karena baru dapat laporan, sekarang lagi proses identifikasi di CCTV," kata Kepala BBPJN V Sumatera Syaiful Anwar, Senin.
Namun menurutnya terdapat 33 bolar pembatas yang hilang dan meninggalkan sisa-sisa kerusakan pada trotoar, dalam pengecekan di lokasi juga ditemukan pecahan bemper mobil meskipun pihaknya enggan berspekulasi dengan kemungkinan bolar-bolar itu ditabrak.
Pihaknya segera memperbaiki kondisi bekas kerusakan tersebut agar pengendara dari ruas Jakabaring menuju Sudirman dapat melintas aman dari pecahan material, sementara kerusakan tersebut bukanlah yang pertama kali sejak ratusan bolar itu dipasang pada 2018.
Sebelumnya 16 bolar pembatas pernah rusak akibat ditabrak mobil yang oleng pada 28 Agustus 2019, selain itu belasan bolar juga rusak usai malam perayaan tahun baru 2020 dengan sebab yang tidak diketahui.
Sementara Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa, menyebut segera mengenakan sanksi jika pelaku perusakan bolar sudah ditemukan, sebab bolar-bolar tersebut bukan saja rusak tetapi juga hilang.
"Kami sudah minta Satpol PP untuk meningkatkan patroli di jembatan-jembatan yang ada agar tidak dirusak tangan-tangan jahil, selain Jembatan Ampera ada juga Jembatan Musi IV yang perlu mobile patroli," tambahnya.
Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Pelambang memiliki panjang 1.177 meter dan lebar 22 meter, pemerintah menggelontorkan dana Rp17,7 Miliar untuk merenovasi jembatan tersebut sebelum Asian Games 2018 Jakarta - Palembang dimulai, termasuk memasang ratusan bolar pembatas setinggi 30 centimeter agar pengendara tidak naik ke badan trotoar.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020