Melalui rangkaian sistem ini, pemerintah dapat merancang manajemen kuota bantuan pembiayaan perumahan hingga tingkat kecamatan, sehingga anggaran program rumah subsidi dapat lebih akurat dari tingkat nasional sampai ke daerah terpencil sekalipun

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat sebanyak 141.700 unit rumah tapak subsidi telah terjual per Senin (10/8).

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan bahwa berdasarkan data dari dashboard Sistem Informasi untuk Pengembang atau SiKumbang per Senin (10/8) terdapat 117.302 jumlah unit tapak subsidi yang masih tersedia sedangkan 141.700 unit tapak subsidi sudah terjual yang tersebar di 11.091 lokasi terdaftar.

“Peran pengembang dalam menginput data perumahan yang mereka bangun sangat krusial. Melalui data SiKumbang, secara real time PPDPP akan mampu menyajikan data hunian masyarakat, berupa peta hunian yang tersedia, sedang dibangun, dan hunian yang sudah terjual, yang disajikan dalam berbagai warna," ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca juga: COVID-19, pengembang perlu berikan insentif bagi pembeli properti baru

Melalui dashboard management control SiKumbang, beberapa provinsi di Indonesia memperlihatkan ketersediaan rumah lebih banyak jika dibandingkan dengan kebutuhan daerah tersebut terhadap hunian, seperti Sumatera Selatan, tercatat pada Senin (10/8) sebanyak 13.791 unit ketersediaan rumah subsidi, sedangkan permintaan atau kebutuhan akan rumah di provinsi itu hanya mencapai 4.499 unit.

Direktur Utama PPDPP mengatakan bahwa data ini sebagai informasi prioritas untuk memenuhi kebutuhan listrik, bantuan saran prasarana umum lainnya seperti bentuk dan ukuran agunan yang akan dibiayai oleh program perumahan subsidi. Idealnya, data ini pun dapat disinergikan dengan manajemen kuota di bank pelaksana pembiayaan perumahan.

Baca juga: Stimulus fiskal sektor perumahan mulai diberlakukan 1 April 2020

“Melalui rangkaian sistem ini, pemerintah dapat merancang manajemen kuota bantuan pembiayaan perumahan hingga tingkat kecamatan, sehingga anggaran program rumah subsidi dapat lebih akurat dari tingkat nasional sampai ke daerah terpencil sekalipun,” katanya.

Sementara itu antusias masyarakat dalam mendapatkan rumah subsidi masih tinggi di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga kini. Terlihat dari dashboard management control PPDPP per Senin (10/8) sebanyak 202.497 calon debitur alias masyarakat sudah mengakses Sistem Informasi KPR Bersubsidi (SiKasep).

Baca juga: Pemerintah telah salurkan sepertiga target FLPP 2020

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020