Kendari (ANTARA News) - Pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Kendari dan Search And Rescue (SAR) mengingatkan nahkoda dan pemilik kapal agar mewaspadai cuaca buruk karena angin kencang disertai hujan yang terjadi beberapa pekan terakhir di wilayah perairan Sultra.
Kasi Kelayakan Adpel Kendari, Patahuddin Rombo di Kendari, Selasa, mengatakan jajaran petugas pelabuhanan sudah diinstruksikan untuk mengawasi pemberangkatan kapal.
"Pengawasan terhadap aktivitas angkutan barang maupun penumpang antarpulau dilakukan untuk menjamin keselamatan pelayaran sampai di tempat tujuan," kata Patahuddin
Kesadaran pemilik kapal dan calon penumpang untuk mengutamakan keselamatan mengingat cuaca yang akhir-akhir ini tidak bersahabat sangat diharapkan.
"Cuaca periode yang sama dalam setiap tahun berjalan selalu berubah-ubah. Cuaca buruk biasanya terjadi pada Juli, Agustus dan September tetapi tahun ini bergeser sampai November dan Desember," katanya.
Petugas kepelabuhanan senantiasa mengingatkan nahkoda, pemilik kapal, calon penumpang dan nelayan agar waspada tetapi ada saja yang mengabaikan, padahal untuk kepentingan dan keselamatan mereka.
Apalagi sebagian besar kapal rakyat pengangkut barang dan penumpang berangkat dan tiba dari pelabuhan tradisional yang ada di wilayah pesisir (terpencil) yang tidak terpantau petugas kepelabuhanan.
Kasi operasional SAR Kendari, Amiruddin mengimbau nahkoda kapal agar mengangkut penumpang dan barang tidak melebihi kapasitas.
Juga diharapkan kapal berlayar lebih dari satu sehingga kalau terjadi apa-apa dalam perlayaran dapat saling menolong.
"Musibah di laut biasanya disebabkan kerusakan mesin, cuaca buruk dan kelebihan muatan. Kita berharap calon penumpang dan nahkoda tidak memaksakan diri," katanya.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Kendari bahwa tinggi gelombang di Laut Banda dan perairan Aru Tual diperkirakan mencapai 2,5 meter.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009