Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Ahmad Mukhlis Yusuf mengatakan sebagai pelaku media, LKBN ANTARA menghasilkan informasi yang dapat menjadi sumber pengetahuan baru bagi masyarakat.
"Pengetahuan akan menjadi landasan kearifan bagi masyarakat seperti yang dicita-citakan," kata Ahmad Mukhlis Yusuf pada acara ulang tahun ke-72 Perum LKBN ANTARA di Wisma ANTARA, Jakarta, Senin.
Menurut Mukhlis dengan ilmu pengetahuan, manusia akan tumbuh dan berkembang bijak dalam meraih tujuan hidupnya yang sejati.
Dalam kesempatan itu Mukhlis juga mengutip pernyataan seorang pakar media Bill Kovach yang menyatakan tanggung jawab terbesar jurnalisme adalah pada kebenaran.
Kebenaran dan masyarakat yang arif adalah yang sejatinya menjadi rujukan bagi setiap manajemen media, para redaktur dan wartawan.
"Sungguh tragis bila pelaku media mengabaikan eksistensi kebenaran, kejujuran dan keterikatannya pada nilai-nilai kebaikan pada masyarakat," katanya.
Menurut dia tafsir terhadap nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan nilai-nilai kebaikan tersebut mengharuskan terbangunnya dialog antara penyelenggara negara, insan media dan masyarakat.
Jika semua itu telah terbangun dengan baik, kata dia, tidak perlu terjadi pengadilan oleh pers, serta tidak perlu terjadi monopoli kebenaran oleh penguasa seperti yang pernah terjadi pada masa lalu di sejumlah negara termasuk di Indonesia.
Menurut dia, dengan dibukanya ruang dialog antara penyelenggara negara, insan media dan masyarakat, salah satu ciri dari negara demokrasi ini. "Kondisi ini yang sedang dibangun di Indonesia," katanya.
Peran media tidak bebas nilai tapi selalu terikat pada kejujuran, tangung jawab, kepedulian, dan nilai-nilai mulia lainnya. "Nilai-nilai itu adalah nilai nilai budi utama," kata Mukhlis.
Hadir pada acara tersebut antara lain, Wakil Presiden Boediono, Menteri Kominfo Tifatul Sembiring, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Duta besar negara sahabat, serta mitra bisnis Perum LKBN ANTARA. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009