Menurut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di Jakarta, Senin pagi, secara keseluruhan setidak-tidaknya terdapat 10 aksi di ibu kota pada hari ini dan enam di antaranya dilakukan di depan kantor KPK.
Sebanyak lima aksi unjuk rasa yang digelar di depan KPK itu diagendakan berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Para pengunjuk rasa terdiri atas elemen Forum Masyarakat Antikorupsi Maluku Utara, Komite Mafia Peradilan dan Antikorupsi, serta Gerakan Masyarakat Pengawas Birokrasi.
Selain itu, para pendemo juga berasal dari kelompok Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa untuk Keadilan Indonesia, serta massa yang mengaku tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan LSM Bima Jakarta untuk Keadilan.
Terdapat pula aksi menginap yang akan dilakukan oleh sejumlah orang dari Keluarga Mahasiswa Raya dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).
Mereka berencana untuk menginap di depan KPK hingga gerakan pemberantasan korupsi benar-benar efektif dilaksanakan di seluruh daerah di Tanah Air.
Selain demo di depan KPK, terdapat pula aksi di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jalan Ampera Raya, oleh kelompok yang menamakan dirinya Laskar Empati Pembela Bangsa.
Jadwal di PN Jaksel pada Senin (14/12) ini antara lain terdapat agenda sidang gugatan terhadap penerbitan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKPP) Bibit Samad Rianto dan Chandra Marta Hamzah.
Sementara itu, terdapat pula unjuk rasa yang diagendakan berlangsung di depan Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pukul 10.00 WIB - 13.00 WIB, oleh LBH Sekolah.
Sedangkan aksi demonstrasi lainnya dijadwalkan terjadi di depan Gedung MPR/DPR di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pukul 11.00 WIB, oleh Komite Aksi Pemuda Antikorupsi.
Unjuk rasa juga rencananya dilaksanakan di Kantor PLN Distribusi Jakarta Raya di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, dan di Kantor Pusat PT PLN di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, pada pukul 13.00 WIB.
Para pengguna jalan raya diimbau untuk mengambil jalur alternatif untuk menghindari potensi kemacetan akibat demo tersebut.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
