London (ANTARA) - Randox Laboratories, perusahaan teknologi medis yang berbasis di Irlandia Utara, diperintahkan oleh regulator obat-obatan Inggris agar menarik 741.000 alat tes COVID-19 dari program pelacakan dan pengujian nasional sebagai langkah pencegahan.

Pada 15 Juli, pemerintah menginstruksikan program yang dijalankan oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) itu untuk menghentikan penggunaan alat tersebut, atas kekhawatiran bahwa alat itu kemungkinan tidak memenuhi syarat standar keamanan.

"Badan Regulator produk Perawatan Kesehatan dan Obat-obatan meminta Randox menarik semua alat tes Randox dari program Pelacakan dan Pengujian NHS," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan pada Jumat (7/8).

Kementerian menyebutkan keputusan itu diambil sebagai langkah "pencegahan". Risiko keamanan tetap rendah dan hasil tes dari alat Randox tersebut tidak terpengaruh, kata kementerian.

Hingga 741.000 alat tes Randox tak terpakai diperkirakan berada di dalam sistem penyaluran, baik di gudang, di rumah perawatan atau pun di rumah pribadi. Kementerian memberikan instruksi tentang bagaimana alat tersebut dikembalikan.

Randox mengaku penarikan itu merupakan "langkah regulator" yang diterapkan hanya untuk alat pengumpulan sampel dalam program NHS. Pelanggan maupun perlengkapan pribadi tidak terdampak, katanya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Inggris bagikan jutaan alat tes, mampu deteksi corona dalam 90 menit

Baca juga: Tes air liur 'tanpa usap' diuji coba di Inggris

Baca juga: Pemerintah Inggris janjikan 100.000 tes virus corona setiap hari

Kegirangan warga Inggris bisa potong rambut di salon

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020