Jakarta (ANTARA News) - Mennegpora Andi Mallarangeng mengantarkan dan menyerahkan jenazah wartawan Harian Republika Lukmanul Hakim kepada pimpinan perusahaan media tersebut yang kemudian diteruskan ke pihak keluarga di Bandara Soekarno Hatta, Minggu siang.
Kedatangan jenazah di ruang kargo PT Angkasa Pura didahului kedatangan Menpora pada pukul 12.10 WIB. Jenazah kemudian tiba di tempat upacara penyerahan pada pukul 12.25 dengan mobil ambulans dari Yayasan Bunga Kemboja.
Sekitar 300 penjemput terdiri atas sanak keluarga, pimpinan dan karyawan Harian Republika, para kerabat dan puluhan wartawan media cetak dan elektronik Ibukota termasuk mantan Ketua Umum KONI Pusat Agum Gumelar hadir di tempat upacara yang berlangsung khidmat.
Setelah didahului kata sambutan dari Pemred Republika Ichwanul Kirom Mashuri, Agum Gumelar dan Andi Mallarangeng, pukul 12.33 dilakukan penyerahan jenazah kepada pimpinan PT Republika Media Mandiri yang diwakili Wapemred Nasihin Masha didampingi Wakil Direktur Utama Daniel Wawengkang. Jenazah kemudian diserahkan ke pihak keluarga.
Lukmanul Hakim kelahiran Semarang 2 September 1969 meninggal dunia saat menjalankan tugas peliputan SEA Games XXV di Laos pada Jumat (11/12) pukul 16.45. Almarhum yang merupakan anak tertua dari empat bersaudara meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang masih bersekolah di kelas 4 SD di Duren Seribu 04 Depok dan kelas B Taman Kanak-kanak Sentra Mulia Depok.
Selain Andi Mallarangeng beserta ibu yang mengantarkan dari Laos, ikut pula wartawan Harian Suara Karya Wem Fauzi yang mengurus dokumen.
Sejak kedatangan jenazah hingga keberangkatan ke kantor harian Republika, istri almarhum Erlina Widiastuti tak kuasa menahan tangis. Sementara kedua putranya Fiqih Imanulhaq (9) dan Steina Luknafahakim (4,5) seperti belum mengerti bila ayahanda tercinta telah tiada.
Dari Bandara Soekarno Hatta pukul 13.05 jenazah kemudian dibawa ke kantor Harian Republika di kawasan Warung Buncit Mampang Prapatan dan tiba di lokasi sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut adik kandung almarhum Abdul Haq yang juga tinggal di Jakarta, jenazah akan langsung di bawa ke Purwokerto untuk dimakamkan di kampung halaman istrinya di Desa Panembangan Cilongok Purwokerto setiba di sana.
Sementara dua adik almarhum lainnya Indah Tri Arifah dan Catur Suci Amalia yang semuanya telah berkeluarga selama ini tinggal di Semarang. Almarhum sendiri selama ini tinggal di Perumahan BSI Sawangan Blok III D/45, Pengasinan Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Menpora Andi Mallarangeng dalam sambutannya mengatakan kepergian almarhum telah mendorong semangat seluruh kontingen Indonesia untuk terus berjuang mengangkat harkat dan martabat bangsa di arena SEA Games XXV.
"Selaku seorang wartawan, almarhum adalah juga merupakan anggota kontingen Merah Putih. Kepergian almarhum memberikan arti bahwa ada sesuatu yang jauh lebih mahal dan lebih berarti dari sekedar medali emas," ujar Andi Mallarangeng.
Andi menambahkan, kepergian almarhum memang menimbulkan kesedihan yang mendalam tak hanya bagi keluarga tapi juga bagi seluruh anggota kontingen yang terlecut untuk berprestasi.
"Walaupun sedih tapi kami mendapat semangat baru. Ini memang merupakan suatu kesedihan, tapi juga suatu kebanggan ketika ada anggota kita yang tengah meliput dan menyebarkan berita perjuangan Merah Putih memberikan darma baktinya hingga titik darah yang penghabisan," ujarnya.
Atas nama pemerintah, Andi mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam. Andi mengungkapkan terima kasih yang tak terhingga atas segala bantuan yang telah diberikan Kedutaan Besar dan warga Indonesia yang berada di Laos dan pihak KBRI di Bangkok Thailand yang ikut mengurus jenazah saat transit di Bangkok.
Usai mengantar jenazah, Menpora Andi Mallarangeng akan kembali ke Laos untuk memberikan dukungan bagi kontingen dan harus hadir dalam acara penerimaan bendera selaku tuan rumah SEA Games tahun 2011.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009