Bengkulu (ANTARA News) - Pantai yang berada di Kota Bengkulu sepanjang 15 kilometer terancam terkena limbah dari tambang batu bara, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu Edi Nevian.
"Saat ini 15 kilometer pantai mulai dari Pasir Putih hingga Pantai Sungai Hitam mulai terancam pencemaran limbah batu bara," katanya di Bengkulu, Minggu.
Pantai yang sudah tercemar itu, kata dia, di Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu dan Desa Pondok kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Utara.
Pinggiran pantai tersebut hingga saat ini sudah tercemar limbah batu bara dan dikhawatirkan terus menjalar ke pantai lainnya.
Limbah batu bara masuk ke pantai dibawa dari sungai Air Bengkulu, kemudian dibawa ketika hujan deras dan masuk ke pantai.
Edi menambahkan, pencemaran sudah berlangsung cukup lama dan terus menyebar ke pinggiran pantai dan sungai Air Bengkulu sudah tercemar hingga saat ini.
"Pasir pantai dan air laut di dua lokasi itu menjadi kotor dan keruh setelah hujan serta ekosistem laut menjadi rusak," ujarnya.
Di sepanjang pinggiran pantai, terumbu karang sudah tertimbun batu bara dan nelayan kesulitan untuk mendapatkan ikan.
Kondisi ini, seharusnya jangan dibiarkan terus berlarut dan perlu dilakukan upaya yang nyata agar ekosistem laut menjadi baik kembali.
Upaya yang dilakukan agar limbah tidak menyebar ke pantai lainnya, sebagian masyarakat yang berada di sungai Air Bengkulu melakukan pengambilan batu bara.
Hasil dari itu, limbah tersebut dijual ke penampung dengan harga yang cukup tinggi seharga Rp15.000 hingga Rp20.000 per karung.
Pencemaran yang terjadi akibat di hulu sungai ada penambangan batu bara yang masih beroperasi dan kolam penampungan serta pencuciannya dianggap kurang optimal.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009