Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ton Abdillah Has, atasnama organisasinya mengkhawatirkan konflik Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati bisa mengaburkan substansi penuntasan kasus Bank Century.
"Sudah jelas, tuntuan rakyat agar perampokan uang negara sebesar Rp6,7 triliun dalam proses bail out Bank Century harus dibongkar, diusut tuntas dan menghukum semua pelaku serta aktor intelektualnya," tandasnya kepada ANTARA News, di Jakarta, Minggu.
Pihaknya mengingatkan agar jangan ada upaya mengaburkan lewat berbagai pengalihan isu dalam menguak kasus tersebut, termasuk pertikaian Menteri Keuangan dengan Ketua Umum Partai Golkar.
"Sekali lagi kami ingatkan, janganlah ada upaya-upaya lain untuk membelokkan tujuan Pansus Angket Bank Century itu, sehingga desakan publik agar keadilan ditegakkan telah dibiaskan menjadi aroma balas dendam di antara para elite itu," tegasnya.
Ton Abdillah Has mengemukakan bahwa Sri Mulyani menjadi sorotan utama dalam panitia angket DPR RI untuk kasus bank Century, namun publik juga tidak mungkin lupa dengan "tragedi lumpur Lapindo` di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur yang dikaitkan dengan Aburizal Bakrie.
"Karenanya, kami aktivis mahasiswa meminta semua pihak menjaga pokok persoalan megaskandal Bank Century agar bisa selsesai secara `fair` dan transparan untuk memenuhi tuntuan keadilan masyarakat," tandasnya.
Ton Abdillah Has mengajak semua elemen masyarakat pro Indonesia Bersih, agar tidak segan-segan melakukan gerakan massal guna terus menekan pihak yang dibayar rakyat, yakni DPR RI serta lembaga-lembaga penegak hukum untuk membongkar, menuntaskan sekaligus menghukum para pelaku maupun aktor di balik megaskandal Bank Century ini.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009