Bangkok (ANTARA News/Reuters) - Pemerintah Thailand menyita lebih dari 35 ton senjata dari sebuah pesawat barang yang mereka katakan datang dari Korea Utara, dan menangkap lima anggota awaknya setelah pesawat iru melakukan pendaratan darurat di bandara Bangkok.
Jurubicara pemerintah Panitan Wattanayagorn mengatakan pada Reuters, Sabtu, tindakan itu diambil setelah pesawat tersebut mendarat di bandara Don Muang dan barang yang "mencurigakan" ditemukan di dalam pesawat itu.
"Kami telah menahan lima awak. Tapi kami tidak dapat memastikan kemana pesawat itu akan menuju. Kira-kira, tujuannya adalah di Asia, mungkin Asia selatan, dan pesawat itu datang dari Asia utara," ujarnya.
Monthon Sutkhukorn, seorang wakil jurubicara angkatan udara Thailand, yang menolak disebutkan namanya, menyatakan pemerintah Thailand telah diminta oleh AS untuk memeriksa pesawat itu dan muatannya.
"Kami telah didekati oleh AS, yang minta kerjasama kami untuk memeriksa pesawat yang dicurigai itu. Pesawat itu datang dari Korea Utara dan menuju ke suatu tempat di Asia Selatan, mungkin Pakistan," jelas pejabat tersebut pada Reuters.
Korea Utara telah terpukul dengan sanksi baru PBB untuk menghukumnya karena uji coba nuklirnya Mei. Sanksi itu juga dimaksudkan untuk memotong penjualan senjatanya, ekspor penting yang diperkirakan menghasilkan bagi negara miskin itu sebanyak lebih dari satu miliar dolar setahun.
Penjualan senjata terbesar Korea Utara datang dari rudal balistik, dengan Iran dan sejumlah negara Timur Tengah lainnya sebagai pelanggan, menurut pejabat AS.
Pemerintah Thailand tidak mengatakan apa tipe senjata yang ditemukan dalam pesawat itu.
Sanksi PBB dan penghentian bantuan dari Korea Selatan telah menimbulkan pukulan besar pada Utara yang memiliki GDP kira-kira 17 miliar dolar, dan mungkin memaksanya untuk kembali ke pembicaraan pelucutan senjata nuklir dengan harapan memperoleh bantuan, kata beberapa pengamat.
Laporan-laporan media menyatakan pesawat itu pada awalnya minta izin untuk mendarat di bandara internasional utama Suvarnabhumi di Bangkok, tapi dialihkan ke bandara kedua di ibukota, Don Muang.
Media setempat mengatakan empat awak pesawat itu dari Kazakhstan dan satu dari Belarus.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009