Rahmad kecewa karena gol Persib Bandung tercipta di menit 90 dari kaki Atep, ketika timnya hanya memerlukan beberapa detik saja untuk memastikan kemenangannya.
"Inilah sepak bola, kemarin kita menang atas Persela Lamongan karena gol penyelamat yang terjadi di menit 90, maka lawan Persib justru kita gagal meraih poin penuh karena gol lawan di menit 90," kata Rahmad dalam sesi jumpa pers seusai pertandingan.
Dia mengaku sangat kecewa, karena gagal mencapai target sapu bersih di tiga laga "home".
"Saya kecewa sekali, seharusnya dapat tiga poin, ini malah dapat satu poin. Golnya terjadi di menit 90 pula," ujar Rahmad.
Rahmad tak membantah bahwa gol yang diciptakan Atep tergolong berkelas tinggi sehingga hampir tidak mungkin dihalau oleh penjaga gawang.
"Gol yang terjadi di menit akhir ini bukan karena tim kami kehilangan konsentrasi, tapi memang karena bola hasil dari tendangan bebas Atep sulit untuk dihalau," ujar mantan pelatih Persija dan Persipura ini.
Rahmad menyayangkan skuad Laskar Wong Kito yang terburu-buru mengeksekusi bola sehingga banyak membuang peluang gol.
"Di babak pertama anak-anak tampil terlalu terburu-buru sehingga bola yang didapat tidak bertahan lama. Kita cepat mendapat bola, dan cepat pula hilang bola, jadi banyak peluang terbuang percuma," ucap dia.
Di babak kedua, SFC tampil lebih baik dengan menampilkan banyak variasi serangan, terutama dari sayap, namun disulitkan oleh Persib yang melancarkan serangan balik.
"Hasil laga ini menjadi bahan evaluasi saya untuk bagaimana caranya agar tim dapat menjaga kosistensi bermain sepanjang pertandingan," ucap pelatih asal Metro, Lampung ini.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009