Kupang (ANTARA News) - Angka kemiskinan di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 2009 masih cukup tinggi yakni 64,94 persen dari jumlah penduduk 374.632 jiwa.

"Angka kemiskinan kita masih cukup tinggi yakni 64,94 persen yang harus ditanggulangi," kata Bupati Kupang, Ayub Titu Eki pada semiloka Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Program Nasional Penanggulangan Kemiskinan (PNPM) Mandiri Pedesaan (MP) di Kupang, Sabtu.

Kemiskinan di Kabupaten Kupang, katanya, dilihat dari tiga pendekatan, yakni kemiskinan alamiah, struktural dan kesenjangan antarwilayah.

Untuk mengatasinya, pemeritnah menggunakan pendekatan multidimensi yakni pemberdayaan, melalui Program Pemberdayaan Kecamatan (PPK), PNPM MP, perkotaan dan daerah tertinggal.

"Pola PNPM Mandiri itu merupakan pola penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan," katanya.

PNPM MP adalah pengembangan dari PPK yang dinilai berhasil di daerah ini yang diantara keberhasilannya adalah membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat miskin.

Pelaksanaan Pola PNPM MP di Kabupaten Kupang dilaksanakan sejak 1998 melalui PPK yang dimulai di lima kecamatan dengan alokasi dana Rp4,2 miliar lebih. Pada 2008 angka itu bertambah menjadi Rp75 miliar lebih yang tersebar di 14 kecamatan.

Sedangkan, sesuai kesepakatan antara pemerintah pusat, Kabupaten Kupang dan Sabu Raijua, maka PNPM MP pada 2009 dialokasikan di 27 kecamatan dengan total dana Bantuan Langung Masyarakat (BLM) sebesar Rp56 miliar.

Dana itu bersumber dari APBN sebesar Rp44,8 miliar atau 80 persen, dan APBD II Kabupaten sebesar 11,2 miliar atau 20 persen. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009