Surabaya (ANTARA News) - PSM Makassar akan memanfaatkan kelemahan lini belakang tuan rumah Persebaya untuk mencuri poin pada pertandingan Liga Super Indonesia di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Minggu (13/12).

"Persebaya tetap menjadi tim yang kuat dan solid, meskipun tidak diperkuat beberapa pemain pilarnya. Sangat tidak mudah mengalahkan Persebaya di kandangnya," ujar pelatih PSM Hanafing di Surabaya, Sabtu, seraya mengaku sudah mengetahui kekuatan Persebaya dan telah menyiapkan strategi untuk meredamnya.

Hanafing tidak akan menyertakan tiga pemain utamanya, Daryoush Ayyoubi, Daniel Baroni dan Faturahman, karena sedang dibekap cedera, sedangkan Ayyoubi dan Baroni sering tidak bisa banyak mendukung tim. Kedua pemain asing ini bahkan kabarnya akan diputus kontraknya paruh musim mendatang.

Kendati kehilangan tiga pemain pilarnya, Hanafing sedikit lega karena gelandang serang Syamsul Chaerudin dipastikan tampil setelah menjalani hukuman akumulasi kartu.

"Dia (Syamsul Chaerudin) pemain penting bagi kami. Mudah-mudahan kembalinya dia mampu mengangkat motivasi pemain-pemain muda kami," tambah Hanafing yang mantan pemain klub Galatama Surabaya, Niac Mitra.

"Saya melihat ada celah di lini belakang Persebaya, tapi mereka juga sangat kuat di tengah dan depan," tambahnya.

Sebaliknya, pelatih Persebaya Danurwindo sesumbar bisa mengalahkan PSM Makassar, meski tidak bisa memainkan sejumlah pemain utamanya, seperti Ngon A. Djam, Anang Ma`ruf, Djayusman Triasdi, dan Lucky Wahyu.

"PSM tim yang cukup bagus dan punya karakter bermain cepat, karena didukung materi pemain-pemain muda. Kami tidak boleh meremehkan PSM dan harus fokus memenangkan pertandingan," katanya.

Panitia pelaksana pertandingan telah menyiapkan 24.000 lembar tiket untuk laga dua mantan tim papan atas perserikatan tersebut.

"Meskipun pertandingan disiarkan langsung oleh televisi swasta, kami yakin penonton yang datang ke stadion akan tetap banyak karena Persebaya dan PSM punya sejarah panjang di persepakbolaan nasional," kata Ketua Panpel Paulus Helly. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009