Pangkalan Bun, Kalteng (ANTARA News) - Warga pedalaman Kalimantan Tengah mengeluhkan rendahnya dedikasi para calon pegawai negeri sipil (CPNS) hasil penerimaan seleksi tahun 2009 yang cenderung memilih lokasi penempatan kerja yang jauh bukan daerah pedalaman.

"Justru yang di daerah pelosok ini perlu aparat pemerintah terutama guru dan tenaga kesehatan yang benar-benar ingin mengabdikan dirinya untuk melayani masyarakat di daerah," kata seorang warga Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Hermanto, di Pangkalan Bun, Sabtu.

Hermanto mengatakan di desanya, Desa Lalang Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, murid sekolah dasar kadang terpaksa meliburkan diri karena gurunya tidak ada. Hal sama terjadi pada tenaga medis.

Akibat rendahnya dedikasi guru dan tenaga medis itu, warga pedalaman terpaksa bolak balik ke ibu kota kecamatan hanya untuk berobat jika anggota keluarganya ada yang sakit, kata Hermanto.

Kenyataan itu juga terjadi di Kecamatan Arut Utara yang dikenal memiliki banyak daerah terisolir.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kotawaringin Barat membenarkan kecenderungan ini dengan menunjuk lima orang CPNS di daerah itu yang baru diterima usai mengikuti seleksi pada 15 November 2009, langsung mengundurkan diri karena enggan ditempatkan di pedalaman.

"Penentuan lokasi penempatan CPNS yang lolos seleksi tahun 2009 berdasarkan peringkat hasil ujian bersangkutan. Tidak diperkenankan adanya pemilihan sendiri," kata Kepala Bidang Pengembangan BKD Kabupaten Kobar Safwan.

Safwan menjelaskan, aturan penempatan CPNS tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, dimana calon PNS tidak bisa lagi memilih posisi dan lokasi penempatan kerjanya.

"Penentuan lokasi penempatan CPNS tahun ini kami lakukan berdasarkan peringkat hasil ujian karena pada tahun sebelumnya banyak formasi yang ditempatkan di daerah terpencil yang kosong," kata Safwan.

Untuk penentuan penempatan pada seleksi 2010, BKD akan melihat dulu formasi yang disetujui Menpan, selain akan mengkaji lagi cara paling tepat untuk mengatasi hal ini> (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009