Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono, Sabtu, menyatakann, sejak 1990 angka kemiskinan di Indonesia terus mengalami penurunan dari 60 persen menjadi 14,1 persen pada 2009.
"Ini catatan sejarah kita, penduduk miskin turun dengan pesat. Sejak tahun 1990 angka kemiskinan turun walaupun pada 1998, sempat naik sedikit karena ada krisis ekonomi," katanya, pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta, Sabtu.
Boediono menambahkan, sejak 2000 sampai 2009, angka kemiskinan berada di bawah 20 persen, dimana untuk 2009 saja angka kemiskinan berada sedikit di atas 10 persen.
"Dari 2000-2009 angka kemiskinan sudah di bawah 20 persen. Tahun 2009 di atas 10 persen," tutur Boediono.
Menurutnya angka kemiskinan ini masih bisa ditekan karena Indonesia berpotensi bisa menanggulangi kemiskinan yakni struktur perekonomian dan pertumbuhan ekonomi yang baik serta program-program pemerintah untuk kesejahteraan rakyat.
"Saya yakin persentase masih bisa diturunkan jika kita memanfaatkan potensi ini," ungkap Boediono.
Jika potensi tersebut bisa dijalankan, Boediono yakin persentase angka kemiskinan tahun ini sebesar 14,1% bisa ditekan hingga 8-10% pada 2014.
Boediono lalu mengimbau pemerintah daerah, selaku pelaksana lapangan, agar benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyat guna mengurangi kemiskinan.
"Ujung tombak muaranya di daerah. Itu akhirnya ada di tangan daerah, di tingkat lapangan sehingga kita bisa mencapai angka-angka yang kita harapakan tadi," demikian Wapres. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009