Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia (RI) dan Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyepakati naskah perjanjian kerjasama korps perdamaian dan dialog antar-keyakinan dalam pertemuan konsultasi dwipihak di Jakarta, Jumat.

Korps perdamaian (Peace Corps), menurut keterangan Departemen Luar Negeri, merupakan suatu program yang dibentuk pada 1961 oleh Presiden Kennedy, dengan tujuan untuk mendorong terciptanya perdamaian dan persahabatan dunia.

Kerjasama Indonesia dengan Peace Corps pernah dilaksanakan pada periode 1963-1965. Pada kunjungan Menlu Hillary Clinton ke Indonesia Februari 2009, pemerintah AS menyampaikan keinginannya untuk memulai kembali program Peace Corps di Indonesia.

Pemerintah RI menyambut baik tawaran AS tersebut dan akan mendukung kegiatan Peace Corps.

Pemerintah Indonesia mengharapkan agar program Peace Corps yang baru nanti menekankan unsur hubungan antar indovidu (people to people contact), dengan prioritas pada bidang pendidikan, antara lain melalui pertukaran pemuda dan pelajar (pertukaran dua arah).

Selain menandatangani naskah perjanjian kerjasama Peace Corps antara kedua negara, seusai pertemuan konsultasi dwipihak itu juga diumumkan mengenai pelaksanaan dialog antar-keyakinan "Interfaith Dialogue".

Indonesia-US Interfaith Cooperation merupakan kegiatan untuk menunjang saling pengertian antara AS dengan masyarakat muslim di dunia.

Program tersebut merupakan implementasi pidato Presiden AS Barack Obama pada 4 Juni 2009 di Kairo yang menyerukan perlunya membuka babak baru hubungan kemitraan antara AS dengan komunitas muslim di seluruh dunia yang mendapat tanggapan positif dari Indonesia.

Sebagai langkah kongkrit kerjasama RI-AS tersebut, pada awal 2010 akan diadakan Regional Interfaith Dialogue (RIFD) di Jakarta yang akan melibatkan sedikitnya 10 negara.

Dalam pertemuan Konsultasi Bilateral RI-AS itu, delegasi RI akan diketuai oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Departemen Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi.

Sementara anggota delegasi Indonesia terdiri dari para pejabat senior berbagai instansi terkait, seperti Departemen Pertahanan, Departemen Luar Negeri, Kepolisian RI, TNI, Departemen Kesehatan, dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, serta Badan Narkotika Nasional.

Sedangkan Ketua Delegasi AS adalah Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik William J. Burns. Delegasi AS juga beranggotakan Atase Pertahanan AS serta para pejabat dari Kedutaan Besar AS di Jakarta.

Selain membahas mengenai kerjasama Peace Corps dan pelaksanaan Interfaith Dilogue, dalam pertemuan itu juga dibahas sejumlah topik dwipihak, regional dan global yang menjadi perhatian kedua negara antara lain Kemitraan Komprehensif RI-AS, Millennium Challenge Corporation (MCC), kerjasama pendidikan, kerjasama ekonomi, perubahan iklim, dan Regional Architecture.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009