Karimun, Kepri (ANTARA News) - Korban tewas MV Dumai Express 10 yang tenggelam di Perairan Tukong Iyu, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau pada 22 November lalu, bertambah menjadi 42 orang setelah dua jenazah ditemukan hari ini 13.45 WIB.
"Kedua jenazah tersebut masih anak-anak yang dievakuasi tim penyelam sekitar pukul 13.45 WIB," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Karimun, Letkol (P) Edwin, di Tanjung Balai Karimun (TBK), Jumat.
Edwin mengatakan, pihaknya mengerahkan 7 penyelam yang bertugas mencari korban hilang dan disejalankan dengan proses evakuasi bangkai kapal yang masih berada di dasar laut.
"Di saat bangkai kapal berupaya menarik bangkai kapal dengan kapal tunda (tugboat) menuju perairan dangkal, tim penyelam juga bekerja mencari korban terperangkap," katanya.
Menurut dia, pergeseran bangkai kapal akibat proses penarikan oleh kapal tunda tersebut, diduga menjadi penyebab munculnya dua jenazah tersebut ke permukaan.
"Kedua jenazah langsung kami bawa ke TBK untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)," ucapnya.
Pantauan ANTARA di kamar jenazah RSUD, kedua jenazah tersebut langsung diidentifikasi tim iden dari Polres Karimun bersama petugas RSUD.
Kedua jenazah dalam kondisi mengenaskan dan hanya tinggal tengkorak, bahkan salah satunya kepala jenazah sudah hancur, namun keduanya masih berpakaian lengkap dan diduga berjenis kelamin perempuan.
Salah satu mayat memiliki tinggi badan sekitar 120 centimeter, mengenakan gaun coklat tua dengan kombinasi kotak-kotak oranye dan hitam di bagian bawah, pada bagian dada gaun terdapat gambar boneka dan tulisan "Precious", serta memakai celana panjang hitam ketat, celana dalam merah dan sepasang anting-anting di telinga.
Jenazah kedua memiliki tinggi badan sekitar 83 centimeter dengan tengkorak kepala dalam keadaan hancur, memakai gaun terusan coklat muda dengan kombinasi bunga-bunga warna oren dan hitam pada bagian bawah (rok), memakai celana biru gelap, celana dalam putih bergaris biru dan memakai pampers putih.
``Kami belum dapat memastikan usianya, namun diperkirakan yang satu sekitar 10 tahun ke atas, dan yang satu lagi sekitar 2 tahun lebih,`` kata Ghufron, petugas kamar mayat.
Data yang dihimpun, penemuan dua mayat tersebut menambah daftar korban meninggal dalam musibah tenggelamnya kapal tersebut dari 40 menjadi 42 orang (termasuk pemilik kapal).
MV Dumai Express 10 adalah kapal berbahan "fiberglass" jurusan Batam - Dumai yang tenggelam akibat pecah lambung kiri setelah dihantam gelombang di perairan tersebut, dalam peristiwa itu, 255 orang berhasil diselamatkan dan korban hilang mencapai 34 orang.
Bergeser 200 Meter
Danlanal Karimun Letkol (P) Edwin juga mengatakan, upaya penarikan bangkai kapal masih terus dilakukan dengan menggunakan sebuah kapal tunda dan menggeser posisi kapal sejauh 200 meter dari posisi semula.
"Proses evakuasi bangkai kapal masih terus dilakukan dan saat ini baru mencapai 200 meter," katanya.
Menurut dia, penarikan bangkai kapal tersebut bertujuan untuk mencari korban yang diduga masih banyak yang terperangkap di dalamnya serta memindahkannya dari alur pelayaran.
"Tahap awal, bangkai kapal itu akan dipindahkan ke perairan dangkal dengan tujuan memudahkan penyelaman dalam mencari korban terperangkap," imbuhnya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009