Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, menegaskan bahwa Partai Golkar tidak punya niat sedikit pun untuk pemakzulan Presiden SBY dan Wapres Boediono.
"Golkar tak punya niatan sampai pada pemakzulan, merekakan satu paket SBY-Boediono. Ya, karena cost politiknya terlalu besar," katanya usai diskusi "Mengawal Kerja Pansus Angket Century" di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, hingga saat ini Partai Golkar melihat tidak ada peluang ke arah pemakzulan. Yang jelas, sikap Partai Golkar tetap akan mengawal pemerintahan SBY-Boediono hingga akhir 2014.
"Golkar menilai tak ada arah ke sana, karena kita ingin ikut mengawal pemerintahan SBY-Boediono sampai akhir 2014,"tambahnya.
Saat ditanya apakah kemungkinan Wapres Boediono akan dipanggil pansus, Priyo secara diplomatis mengatakan Wapres Boediono juga belum dianggap perlu untuk dihadirkan, namun kita akan melihat perkembangan di lapangan. Hanya saja untuk mantan Wapres Jusuf Kalla, kemungkinan besar akan dihadirkan," ucapnya.
Menyinggung soal pernyataan Menkeu Sri Mulyani, lebih jauh kata mantan Ketua F-PG ini, dirinya mengaku kecewa dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Karena itu, Golkar merasa pernyataan Sri Mulyani itu agak sombong. "Meski Demokrat membela Sri Mulyani sekalipun, tapi Golkar juga punya pandangan sendiri terhadap sikap Sri Mulyani yang seperti itu. Itu kan kurang santun dan sedikit sombong," terangnya.
Yang jelas, kata Priyo, Sri Mulyani tak punya sedikit pun empati pada Golkar, padahal Golkar bersikap moderat dan berempati padanya. "Padahal Golkar bersikap moderat dan sering memuji-muji sikap Sri Mulyani, namun karena pernyataan seperti itu tentu kita kecewa,"tegasnya.
Priyo menambahkan terlalu menyederhanakan masalah apabila mengait-ngaitkan pembentukan Panitia Khusus Angket Century dengan Aburizal. Priyo menambahkan, jika Golkar memang berniat untuk menjatuhkan Sri Mulyani, maka tentu mereka sudah melakukannya sejak awal.
"Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, berpesan pada kami untuk tidak membidik seseorang untuk dijatuhkan. Itulah yang kami pegang. Golkar tidak hendak mengutak-atik Sri Mulyani, Boediono, apalagi SBY," tandasnya.
Dikatakan Priyo, pernyataan Sri Mulyani tersebut bagai menepuk air di dulang. Mestinya Sri Mulyani tak perlu gusar. "Golkar berpendapat, sikap seperti itu tak tepat dilakukan oleh seorang yang menjabat sebagai Menteri Keuangan. Ini sama saja menepuk air di dulang,"imbuhnya.
Di sisi lain, ungkap Prito, PDIP dan Demokrat menyatakan bahwa pernyataan Sri Mulyani tidak akan mempengaruhi dan mengganggu kinerja pansus.
"Jadi biarlah ini berproses. Tunggu saja proses di lapangan, dan lihat bagaimana hasilnya nanti," pungkasnya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009