Jakarta, (ANTARA News) - Sebanyak 5.000 pohon akan ditanam disepanjang jalur Banjir Kanal Timur (BKT) untuk penghijauan, kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Ery Basworo di Jakarta, Jumat.
"Ini adalah instruksi dari Gubernur untuk membuat `green belt` (sabuk hijau) sepanjang BKT. Nantinya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Ciliwung Cisadane untuk penanamannya," katanya.
Sabuk hijau itu akan dibuat sepanjang jalur BKT yakni 23 kilometer dan berjejer disepanjang jalan inspeksi yang dibangun dikedua sisi kanal.
Ery memaparkan bahwa ada dua jenis trase kering yakni selebar 24 meter dikedua sisi di bagian hulu dan untuk bagian hilir selebar 15 meter di kedua sisi.
"Di bagian hilir lebih sempit karena kanalnya semakin lebar," ujar Ery.
Untuk kawasan selebar 24 meter, Ery menyebut pihaknya akan membuat dua deret pohon dikedua sisi jalan inspeksi, sedangkan untuk kawasan trase kering selebar 15 meter, akan ditanam satu deret disalah satu sisi jalan inspeksi.
Total ada empat deret pohon untuk yang lebarnya 24 meter dan dua deret pohon di tempat yang lebarnya 15 meter. Total 5.000 pohon, ujarnya.
Sebanyak 1.000 pohon akan disuplai oleh Dinas Kelautan dan Pertanian DKI sementara 4.000 pohon akan disiapkan oleh Balai Besar Ciliwung Cisadane.
Untuk jenisnya, Ery menyebut akan menanam pohon yang kuat seperti trembesi dan mahoni dan di beberapa tempat akan dibuat bukaan untuk menanam pepohonan "berwarna" atau bunga-bungaan.
Namun Ery menyebut tidak akan dibuat taman interaktif disepanjang jalur BKT karena dinilai berbahaya untuk masyarakat mendekati kanal tersebut.
Aliran arus BKT yang deras juga menyebabkan disepanjang kanal dipasang papan peringatan agar warga tidak bermain maupun berenang di BKT.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta menyatakan bahwa BKT akan tembus laut pada akhir Desember, sebelum musim hujan memasuki masa paling deras yang menimbulkan banjir yakni sekitar bulan Januari hingga Februari.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009