Chicago (ANTARA News/Reuters) - Flu babi telah menewaskan hampir 10.000 orang Amerika, termasuk 1.100 anak dan 7.500 orang dewasa, dan menyerang satu dari enam orang di Amerika Serikat sejak flu itu muncul April lalu, kata beberapa pejabat kesehatan, Jumat WIB.
"Apa yang telah kami saksikan selama berbulan-bulan adalah bahwa flu ini jauh lebih berat bagi orang yang lebih muda," kata Dr. Thomas Frieden, Direktur Pusat Pencegahan dan Pemantauan Penyakit AS (CDC), pada suatu taklimat.
Ia memperkirakan antara April dan 14 November, terdapat hampir 50 juta kasus influenza H1N1 di Amerika Serikat, kebanyakan pada orang dewasa muda dan anak-anak. Ada lebih dari dua kali lipat perkiraan CDC pada November mengenai 22 juta orang Amerika.
Frieden mengatakan lebih dari 200.000 orang Amerika telah dirawat di rumah sakit --kurang-lebih sama dengan jumlah orang yang terpengaruh oleh flu musiman sepanjang tahun.
"Sebanyak 15 persen dari seluruh orang di negeri ini telah tertular influenza H1N1, atau sekitar satu dalam enam orang," kata Frieden pada suatu taklimat.
"Itu masih membuat kebanyakan orang masih tak tertular dan tetap rentan terhadap influenza H1N1," katanya.
Ia mengatakan pasokan vaksin H1N1 terus bertambah, dan sebanyak 85 juta dosis vaksin telah tersedia untuk dibagikan sejauh ini, sementara 12 juta dosis lagi ditambahkan pekan ini.
Jumlah itu naik dari 73 juta dolsis satu pekan lalu, tapi masih kurang jauh daripada yang telah diharapkan sampai pekan ini.
Meskipun begitu, pasokan vaksin telah cukup tersedia sehingga negara bagian mulai dapat membagikan vaksin tersebut kepada masyarakat umum.
Ia mendesak masyarakat agar tidak merasa puas dan tetap meminta vaksin, meskipun ada laporan bahwa gelombang influenza H1N1 saat mulai reda.
"Ini tetap menjadi jendela kesempatan yang baik untuk diberi vaksin. Vaksinasi tetap menjadi tindakan yang paling penting yang dapat anda lakukan untuk melindungi diri anda dan keluarga anda dari influenza H1N1," katanya.
Ia mengatakan musim flu saat ini baru mulai dan tidak jelas apa yang akan terjadi dengan H1N1 atau apakah akan ada gelombang ketiga virus itu pada musim semi.
"Kami mengetahui bahwa makin banyak orang yang memperoleh vaksin, makin rendah kemungkinan akan ada kasus tambahan atau gelombang ketiga," kata Frieden.
Pada satu tahun khusus, influenza musiman menewaskan 36.000 orang Amerika dan mengirim 200.000 orang ke rumah sakit. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009