Kupang (ANTARA News) - Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang Prof Ir Frans Umbu Data M.APP, Sc, PhD, menilai Bank Indonesia (BI) saat ini lebih kreatif.
"BI sekarang tidak hanya memainkan perannya sebagai bank sentral, tetapi juga berada di tengah masyarakat desa untuk mendorong partisipasi dan semangat gotong royong warga dalam upaya meningkatkan kesejahteraan," katanya di Kupang, Kamis.
Ia mengemukakan hal itu menanggapi kebijakan BI memilih Desa Ile Padung di wilayah Kecamatan Lewo Lema, Kabupaten Flores Timur, NTT sebagai desa binaan sejak 2006.
Selain itu, kerja sama BI dengan Undana dan IPB Bogor untuk melakukan survai potensi ekonomi dan komoditas unggulan di daerah, serta pengajaran mata kuliah bank sentral di perguruan tinggi tersebut.
"Di masa lalu, BI sebagai bank sentral, tetapi kini bisa hadir di hati masyarakat, seperti di Desa Ile Padung. Ini kreasi dan kreativitas yang berharga untuk memberikan sentuhan langsung kepada masyarakat," kata Rektor Undana.
"Sebagai representasi komunitas cendekiawan, saya patut memberikan apresiasi terhadap visi dan misi baru BI itu," katanya menambahkan.
BI sejak tahun 2006 menjadikan Ile Padung sebagai desa binaan dengan melakukan serangkaian kegiatan pembangunan fisik seperti memperbaiki gedung sekolah, membangun posyandu, drainase, memasang jaringan pipa air bersih, membangun tempat penjemuran dan gudang menyimpanan jambu mete.
Selain itu, BI juga melatih warga untuk kelola perpustakaan, pelatihan pengembangan usaha ekonomi produktif, latihan studi kelayakan usaha kelompok, pengelolaan ekonomi rumah tangga, membuat administrasi dan catatan keuangan sederhana kelompok.
Warga juga dilatih untuk menyusun proposal kelayakan usaha ekonomi, dinamika dan penguatan kelompok, penyusunan proposan kredit, pengembangan koperasi simpan pinjam dan budidaya rumput laut.
Rektor Umbu Data menilai peranan yang dimainkan BI itu seakan menempatkan Indonesia tidak sebagai sebuah dunia yang bulat, tetapi dunia yang datar, di mana BI berada di bagian paling atas bola dunia Indonesia dan NTT berada di bagian bawah.
Namun, dengan menjadikan NTT dan Undana sebagai sasaran program dan kerja sama, maka Indonesia tidak lagi dilihat sebagai dunia bundar, tetapi dunia datar, di mana Jakarta sama saja dengan NTT, katanya menegaskan.
Artinya, kata dia, program untuk desa binaan yang ada di Kuningan, Jawa Barat dan Kabupaten Bantul di DI Yogyakarta, juga ada di pelosok NTT.
Demikian juga kerja sama teknis dengan Undana, di mana universitas negeri tertua di NTT itu ditempatkan sejajar dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang juga menjadi mitra BI untuk melakukan survei potensi ekonomi daerah dan komoditas unggulan, katanya menambahkan.
Dua lembaga pendidikan tinggi itu (Undana Kupang dan IPB Bogor) juga menerapkan pengajaran mata kuliah Bank Sentral dalam kurikulum pendidikan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009