Belum ada lagi pebalap Yamaha yang memenangi tiga balapan secara beruntun di awal musim sejak Kenny Roberts menjuarai tiga balapan di Misano, Jarama dan Paul Ricard ketika menjuarai kelas 500cc musim 1980.
Quartararo, yang telah menyapu bersih dua kemenangan di seri pembuka di Jerez, bakal mencoba peruntungannya di Brno, kendati sirkuit itu bukan trek yang bersahabat dengan motor Yamaha YZR-M1 beberapa tahun terakhir, meski Jerez juga demikian.
Baca juga: Dovizioso miliki ekspektasi tinggi di Brno
Baca juga: Rossi incar podium kelas premier ke-200 di Brno
"Brno adalah trek yang sangat aku sukai. Kami tahu dari tahun lalu jika kami bisa cepat di sana dan jika kami memiliki performa, bahkan jika itu bukan tempat terbaik untuk motor kami," kata Quartararo seperti dilansir laman resmi MotoGP, Kamis.
"Ada banyak tikungan hebat yang menjadi bagian sirkuit tapi tikungan terakhir adalah yang terbaik. Kalian harus masuk dengan kecepatan menikung yang tinggi tapi juga harus bersiap-siap mengambil jalur sempurna untuk lintasan lurusnya.
"Senang menuju ke sana setelah dua kemenangan dan kami menantikan pertarungan untuk podium akhir pekan ini. Ekspektasi kami tinggi dan aku tidak sabar lagi," kata pebalap tim Petronas Yamaha SRT itu.
Quartararo bakal menghadapi ancaman dari Ducati yang motornya dipandang lebih cocok dengan karakteristik Brno.
Pebalap tim Ducati Andrea Dovizioso dan duet Pramac Racing; Jack Miller dan Francesco Bagnaia, semuanya menjadi penantang podium ketika di Jerez. Jika semuanya berjalan mulus tanpa kendala, mesin pabrikan asal Bologna itu bisa menyulitkan Quartararo.
Sementara juara bertahan Marc Marquez akan melewatkan grand prix ketiganya musim ini karena masih memulihkan diri dari cedera tulang humerus yang ia dapati setelah terjatuh di seri pembuka.
Baca juga: Bos Repsol Honda ungkap penyebab pelat di lengan Marquez patah
Baca juga: MotoGP batal gelar grand prix di Argentina, Thailand, dan Malaysia
Baca juga: Quartararo pebalap Prancis tersukses di MotoGP
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020