Koordinator aksi sosial, Rizki mengatakan uang recehan sebesar itu setelah menggalang sumbangan kepada seluruh warga Tasikmalaya yang digelar di beberapa tempat keramaian kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis.
"Uang yang sudah dikumpulkan sumbangan dari seluruh masayrakat Tasikmalaya akan diberikan kepada ibu Prita sebagai bentuk kepedulian kami," katanya.
Ia menjelaskan uang recehan yang berhasil dikumpulkan mulai sekitar pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB merupakan bentuk aksi kekecewaan terhadap rumah sakit Omnie internasional.
Permintaan ganti rugi sebesar Rp204 juta kepada Ny Prita merupakan bentuk arogan pihak rumah sakit yang tidak menerima kritikan masalah pelayanan kesehatan yang ditulis di situs internet.
Menurut Rizki masalah kritikan tersebut merupakan masalah kecil yang seharusnya tidak perlu dilakukan dengan meminta ganti rugi sebagai balasan dari curahan hati Ny Prita.
"Itu kan menurut saya masalah kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan, makanya dengan memberikan uang recehan biar pihak rumah sakit merasa malu," katanya.
Sementara itu penggalangan dana uang recehan tersebut merupakan inisiatif warga Tionghoa yang berdomisili di Tasikmalaya yang tergabung dalam Badan Pendidikan Kristen Penabur Tasikmalaya.
Aksi sosial mengumpulkan koin yang dilakukan seluruh remaja keturunan Tionghoa akan diserahkan kepada Ny Prita melalui organisasi gerakan nasional peduli bangsa (GNPB).
"Mudah-mudahan uang yang sudah dikumpulkan dapat bermanfaat membantu ibu Prita meski uangnya dinilai sedikit," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Semoga kasus ini tidak terulang kembali..
Hukum harus tetap di tegakan namun tetapi dengan dasar KEADILAN..