Jakarta (ANTARA) - Pebalap tim Racing Point Sergio Perez pada Kamis menunggu hasil tes COVID-19 untuk bisa membalap di Sirkuit Silverstone, Inggris akhir pekan ini setelah menyelesaikan masa karantina menyusul hasil positif penyakit penyebab pandemi itu.
Pebalap asal Meksiko itu melewatkan Grand Prix Britania di Silverstone akhir pekan lalu karena harus mengisolasi diri, namun timnya menyatakan bahwa otoritas kesehatan Inggris telah mengonfirmasi jika periode karantina yang ia jalani telah usai.
"Sergio membutuhkan hasil tes negatif COVID-19 yang terverifikasi sebelum dia bisa memasuki paddock," demikian Racing Point seperti dikutip Reuters.
"Proses tes sedang berlangsung hari ini."
Baca juga: Ban yang lebih lunak tantangan baru bagi Hamilton di Silverstone
Baca juga: Bottas perpanjang kontrak dengan Mercedes hingga 2021
Perez mendapati hasil tesnya positif COVID-19 setelah pulang ke Meksiko dengan jet pribadi untuk menjenguk ibunya, yang mengalami kecelakaan, setelah Grand Prix Hungaria bulan lalu.
Racing Point akan membuat keputusan segera sebelum sesi latihan bebas dimulai pada Jumat siapa yang bakal menjadi tandem Lance Stroll.
Nico Hulkenberg, yang tahun ini tidak mendapatkan bangku di Formula 1 setelah kontraknya tak diperpanjang oleh Renault musim lalu, dipanggil untuk menggantikan Perez akhir pekan lalu.
Pebalap asal Jerman itu finis P13 di kualifikasi namun gagal menjalani balapan karena mesin mobil RP20 mengalami kendala dan tak mau menyala di garasi jelang start.
Hulkenberg mengatakan kepada para pewarta bahwa ia bakal kecewa jika gagal membalap untuk kedua kalinya setelah merasakan bagaimana mobil F1 musim ini.
"Tapi, tentunya jelas aku datang sebagai pengganti sementara Checo (Perez) tanpa mengetahui apakah itu satu atau dua balapan. Dia adalah pebalap utama dan kapanpun dia bisa membalap lagi dia akan kembali," kata Hulkenberg.
Setelah GP Britania, Silverstone akan menggelar balapan keduanya musim ini untuk menandai hari jadi 70 tahun sejak grand prix pertama digelar di sirkuit bekas lapangan udara itu pada 1950 silam.
Baca juga: Pirelli ungkap penyebab pecah ban Hamilton di GP Britania
Baca juga: Renault protes legalitas mobil Racing Point untuk ketiga kalinya
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020