Perlindungan Terhadap hak-hak kekayaan intelektual penting untuk mendorong inovasi lebih lanjut
SINGAPURA, 11 Desember (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) -- Penggunaan terus-menerus teknologi tanaman oleh petani Asia dapat ikut mengurangi dampak pertanian atas lingkungan dan menyesuaikan dengan perubahan iklim.
Sementara para pemimpin dunia berkumpul pada Konferensi Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen, sudah waktunya mengakui dampak positif pertanian dalam menghadapi berbagai masalah penting seperti emisi gas rumah kaca, kata Tan Siang Hee, Direktur Eksekutif CropLife Asia.
"Petani berada di garis depan penyesuaian terhadap perubahan iklim; cara mereka mengubah metode menghasilkan makanan dan serat dapat sangat menguntungkan lingkungan. Kami harus memastikan mereka punya alat yang cukup dan teknologi yang penting untuk melakukannya."
Menyediakan solusi bagi sektor pertanian yang menghadapi perubahan iklim khususnya penting di negara berkembang di mana pertanian amat menjanjikan untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan pengurangan kemiskinan.
Industri ilmu pengetahuan tanaman memberi kontribusi positif melalui pengembangan teknologi dan praktik yang mengurangi dampak pertanian atas lingkungan:
* Memperbaiki efisiensi air
Tanaman yang merupakan pengguna air yang paling efisien tengah dikembangkan; penting mengingat pertanian menggunakan 70 persen air bersih dunia.
* Mengurangi emisi Gas Rumah Kaca
-- Tanaman bioteknologi mengurangi pemakaian bahan bakar karena kurang sering menggunakan herbisida dan insektisida.
-- Kemudahan mengurangi sistem tanah yang dikerjakan menghasilkan kurangnya membajak dan meningkatkan penyimpanan karbon di tanah.
-- Menciptakan tanaman yang menggunakan nitrogen lebih efisien mengurangi perlunya menambah pupuk, juga mengurangi emisi gas rumah kaca.
Tan mengatakan CropLife Asia juga mendukung pelaksanaan hak-hak Kekayaan Intelektual (IP) yang penting untuk pengembangan serta penyebaran teknologi baru dan yang sudah ada.
"Hak IP yang masuk akal merupakan komponen penting untuk menarik investasi dalam penelitian dan pengembangan oleh sektor umum maupun swasta. Dalam banyak kasus, mereka mewakili sebagian terkecil biaya teknologi, yang melebihi insentif positif yang diciptakannya."
Catatan untuk editor: CropLife Asia meningkatkan manfaat produk perlindungan tanaman dan bioteknologi, pentingnya untuk produksi pertanian dan pangan berkelanjutan, serta penggunaannya yang bertanggungjawab melalui aktivitas pengurusan di kawasan Asia Pasifik. Sebagai unit regional CropLife International, CropLife Asia mendukung upaya 15 asosiasi anggota.
http://www.croplifeasia.org
Kontak:
Tan Siang Hee
Direktur Eksekutif
CropLife Asia
Email: tansianghee@croplifeasia.org
Ponsel: +65-9026-1621
SUMBER CropLife Asia
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009