"Peningkatan yang dialami oleh harga minyak tahun ini belum diikuti oleh peningkatan harga gas, dan kami berharap bahwa ini hanya akan sementara," kata Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani kepada Forum Negara-negara Pengekspor Gas.
"Ini perlu untuk bekerja untuk mengembalikan korelasi antara harga minyak dan gas, dan keputusan-keputusan yang diambil oleh dewan ini harus sama dengan ambisi kita," tambahnya.
Harga gas jatuh akhir tahun lalu sejalan dengan minyak, yang jatuh dari rekor tertinggi sekitar 147 dolar AS per barel menjadi 37 dolar sebelum stabilisasi pada sekitar 75 dolar tahun ini.
Menteri Energi Qatar Abdullah bin Hamad al-Attiyah menggemakan keprihatinan emir mengatakan "gas tidak diperlakukan adil dalam harga."
"Tidak boleh ada diskriminasi terhadap bahan bakar yang hijau dan bersih ... Harga gas dan minyak harus dikaitkan," katanya ketika forum menyimpulkan.
Pertemuan satu hari diikuti selusin negara termasuk Rusia, produsen gas terbesar di dunia, juga Aljazair, Iran dan Venezuela.
Para peserta juga memilih wakil direktur Stroytransgaz Rusia, Leonid Bokhanovsky, sebagai sekretaris jenderal forum. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009