Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya memulihkan kawasan hutan mangrove di wilayahnya, antara lain dengan menggencarkan penanaman bibit pohon mangrove di kawasan hutan mangrove yang sudah rusak.
"Kami berkomitmen untuk memulihkan dan mengembalikan fungsi hutan mangrove, baik dari sisi ekologi, sosial, maupun ekonominya," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan dalam acara diskusi di Pangkalpinang, Kamis.
"Mulai dari 2018 sampai 2020, kita bersama instansi terkait lainnya sudah menanam 560.160 (bibit) pohon mangrove di hutan bakau yang mengalami kerusakan," ia menambahkan.
Ia menjelaskan, Bangka Belitung memiliki kurang lebih 950 pulau kecil dan 60 persen pulau-pulaunya dikelilingi oleh hutan mangrove yang luasnya total 63.914 hektare. Sekitar 1.161 hektare dari hutan mangrove yang mengelilingi pulau-pulau di Bangka Belitung sudah mengalami degradasi.
Gubernur mengemukakan perlunya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam upaya pemulihan dan pelestarian hutan mangrove dan ekosistemnya.
Ia menjelaskan, pemerintah provinsi sudah menjalankan sistem pengelolaan kawasan mangrove dan tambak terpadu yang disebut silvofishery, yang memadukan kegiatan budidaya perikanan dengan kegiatan pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove.
"Kami juga mencanangkan program pemulihan lahan Gertak Moment Seru dan One Week Three Thousand Tree (satu pekan tiga ribu pohon) guna mengoptimalkan pelestarian lingkungan yang mengalami kerusakan ini," katanya.
Baca juga:
LIPI kembangkan aplikasi MACADA untuk pantau ekosistem mangrove
18 persen dari 3 juta ha hutan bakau di Indonesia rusak
Pewarta: Aprionis
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020