Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia merupakan pasar potensial bagi Kanada untuk menanamkan modal di berbagai sektor, kata Political and Public Affairs Counselor Kedutaan Besar (Kedubes) Kanada di Jakarta, Tricia MacDonald.

"Oleh karena itu, banyak perusahaan asal Kanada yang membuka cabang di Indonesia," katanya usai memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu.

Ia mengatakan Kanada dan Indonesia bekerja sama untuk memajukan persaingan ekonomi yang lebih luas dan lingkungan bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan, terutama dalam bidang infrastruktur, pertahanan dan dirgantara, sektor minyak dan gas bumi, pertambangan, teknologi informasi dan komunikasi, dan produk makanan hasil pertanian.

Selain hubungan ekonomi yang erat, menurut dia, Kanada dan Indonesia juga terlibat bersama dalam kegiatan konsultasi secara berkala di beberapa bidang termasuk perlindungan hak asasi manusia, tata pemerintahan dan pluralisme, pembangunan ekononomi, pengurangan kerentanan terhadap kemiskinan, serta perencanaan kebijakan luar negeri.

"Pertukaran akademik antara beberapa universitas swasta di kedua negara merupakan sebuah elemen penting dalam hubungan bilateral sejak 1950-an. Kemitraan Indonesia dan Kanada terjalin di beberapa organisasi multilateral seperti ASEAN, APEC, Forum Regional ASEAN, dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," katanya.

Ia mengatakan Kanada dan Indonesia juga duduk bersama di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Keanggotaan bersama tersebut merupakan bukti komitmen bersama kedua negara terhadap kerja sama multilateral, terutama kawasan Asia Pasifik.

Sementara itu, dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UMY Ratih Herningtyas SIP MA mengatakan kedatangan perwakilan Kedubes Kanada ini diharapkan dapat menjadi gerbang kerja sama yang baik antara kedua pihak di masa mendatang.

"Kami berharap ke depan dapat terjalin kerja sama yang lebih konkret antara Kedubes Kanada dengan UMY," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009