Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa optimisme atas proyeksi perekonomian nasional 2010 akan mendorong meningkatnya minat investasi di Indonesia.
"Investasi itu berhubungan dengan prospek. Artinya itu juga tergantung bagaimana mereka (calon investor) menganggap perekonomian kita, apakah cukup prospektif atau tidak," kata Menkeu usai rapat koordinasi membahas national single window (NSW) di Gedung Utama Depkeu Jakarta, Rabu.
Menkeu menilai bahwa semua analisa menyebutkan bahwa jika stabilitas sosial politik bisa terjaga, maka calon investor melihat bahwa proyeksi kondisi perekonomian nasional tahun depan akan relatif cukup sehat.
"Walaupun inflasi tidak serendah tahun ini, mereka melihat proyeksi pertumbuhan 2010 itu relatif cukup sehat yaitu antara 5-5,5 persen, bahkan ada yang optimis 6 persen," katanya.
Menurut dia, proyeksi pertumbuhan ekonomi 5-6 persen menimbulkan semacam optimisme yang akan mempengaruhi minat investasi.
"Di sisi lain pemerintah akan terus melakukan berbagai langkah untuk mengurangi kesulitan dan hambatan investasi," katanya.
Mengenai berapa proyeksi pertumbuhan investasi tahun 2010, Menkeu memperkirakan akan mencapai 5-8 persen.
Menanggapi proyeksi oleh BKPM terhadap pertumbuhan investasi sebesar 10-15 persen, Menkeu mengatakan, itu hal bagus. "Ya bagus dong. Ketua BKPM kan harus optimis," katanya.
Sementara mengenai perkiraan defisit anggaran 2010, Menkeu mengatakan, akan mencapai sekitar 1,6 persen dari PDB.
"Seperti yang saya katakan, dia bisa saja mencapai dua persen kalau misalnya seluruh fiscal spacenya dipakai, baik untuk insentif maupun berbagai macam kebijakan yang dipilih oleh pemerintah, baik itu untuk kebijakan insentif infrastruktur atau industri. Nanti kita lihat, kan APBNP masih menunggu sampai tahun yang baru," katanya.
Pola pendanaan/pembiayaan atas defisit itu tidak akan berbeda dengan tahun 2009 namun akan memperhatikan variasi antara domestik dan internasional.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009