Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, indeks volume ekspor meningkat 14,1 persen, sementara indeks nilai unit ekspor turun 4,6 persenKuala Lumpur (ANTARA) - Secara bulanan pada Juni 2020 indeks nilai satuan ekspor Malaysia menyusut secara marjinal 0,02 persen menjadi 109,9 poin karena penurunan indeks minyak dan lemak hewani serta nabati (-5,8 persen), barang manufaktur (-0,4 persen), dan bahan bakar mineral (-0,1 persen).
Kepala Statistika Malaysia Departemen Statistik Dr Mohd Uzir Mahadin mengemukakan hal itu dalam pernyataannya kepada media di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.
Sementara itu indeks volume ekspor meningkat 32,3 persen menjadi 141,7 poin, terutama disebabkan oleh kenaikan indeks mesin dan alat angkut (+ 39,9 persen), aneka barang jadi (+ 38,1 persen), dan barang jadi (+ 27,9 persen).
Dalam penyesuaian musiman, indeks volume ekspor mengalami peningkatan sebesar 42,2 persen menjadi 151,2 poin.
Baca juga: Saham Malaysia ditutup bervariasi dengan indeks KLCI turun 0,50 persen
"Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, indeks volume ekspor meningkat 14,1 persen, sementara indeks nilai unit ekspor turun 4,6 persen," katanya.
Pada Juni 2020 indeks nilai satuan impor juga tercatat mengalami penurunan 0,7 persen menjadi 112,4 poin yang disebabkan oleh penurunan indeks bahan bakar mineral (-3,8 persen), bahan kimia (-0,5 persen) dan mesin serta alat angkut (-0,3 persen).
Sedangkan indeks volume impor naik 19,4 persen menjadi 125,3 poin. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan indeks bahan bakar mineral (+ 44,2 persen), barang jadi (+ 26,6 persen), dan mesin serta alat angkut (+ 12,4 persen).
Dalam kondisi yang disesuaikan secara musiman indeks volume impor pada Juni 2020 meningkat 30,0 persen menjadi 131,6 poin.
Baca juga: Gagal bayar karantina di Malaysia denda Rp3,5 juta dan pengadilan
Pada basis tahun ke tahun, nilai satuan impor dan indeks volume masing-masing turun 4,8 persen dan 1,2 persen.
Untuk ketentuan perdagangan, lanjut dia, persyaratan perdagangan Malaysia meningkat 0,6 persen menjadi 97,8 poin dibandingkan dengan Mei 2020.
Pada basis tahun ke tahun, kata dia, persyaratan perdagangan Malaysia mencatat pertumbuhan marjinal 0,2 persen dari 97,6 poin.
"Data Juni 2020 bersifat sementara dan dapat direvisi dalam masalah-masalah selanjutnya," kata Mohd Uzir Mahadin.
Baca juga: Pasar perbatasan RI-Malaysia diserahkan pengolaannya ke kecamatan
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020