mulai Kamis (6/8) hingga Jumat (21/8), UGD dan rawat inap Puskesmas Kurik ditutup sementara
Jayapura (ANTARA) - Satu puskesmas di Kabupaten Merauke, Papua, yaitu Puskesmas Kurik, menutup sementara pelayanan unit gawat darurat (UGD) dan rawat inap setelah sempat menangani pasien yang kemudian diketahui positif terjangkit COVID-19.
"Memang benar mulai Kamis (6/8) hingga Jumat (21/8) pelayanan UGD dan rawat inap di Puskesmas Kurik ditutup sementara," kata Jubir Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Merauke dr Neville Maskita dihubungi dari Jayapura, Kamis.
Ia menjelaskan penutupan itu disebabkan kedua bagian itu sempat melayani pasien yang positif COVID-19 dan saat ini sudah dirawat di satu rumah sakit di Merauke.

Baca juga: Pasien COVID-19 dan pasien umum di Merauke dirawat di RS terpisah
"Pelayanan kesehatan lainnya tetap dilakukan," kata Maskita seraya menambahkan tenaga kesehatan yang menangani pasien positif COVID-19 baik yang di UGD maupun di instalasi rawat inap sudah diisolasi.
"Bagi warga di sekitar Kurik yang ingin ke UGD sudah diarahkan ke Puskesmas Kumbe, termasuk juga rawat inap," jelas dr Neville Maskita.
Kepala Puskesmas Kurik Suparman secara terpisah mengaku ada sembilan tenaga kesehatan yang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Honor petugas COVID-19 puskesmas Merauke Rp75 ribu/hari, kata Dinkes

Mereka sudah dites cepat dan tes usap , hasilnya negatif. Suparman menambahkan walaupun negatif namun pihaknya tetap menjalankan protokol kesehatan yaitu mengisolasi para tenaga kesehatan dan melakukan sterilisasi ruangan.

Puskesmas Kurik memiliki 50 tenaga kesehatan termasuk dua dokter umum dan satu dokter gigi serta ruang inap berisi 10 tempat tidur.

"Pelayanan akan optimal mulai 22 Agustus mendatang," jelas Suparman.

Baca juga: Balita di Merauke positif COVID-19

Baca juga: VTM di Merauke-Papua habis, pengambilan sampel COVID-19 alami kendala


Pewarta: Evarukdijati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020