Jakarta (ANTARA) - Tren belanja daring di kalangan masyarakat Indonesia kini tak terbatas pada pakaian dan gawai, tapi meluas hingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Masyarakat Indonesia, khususnya di kota metropolitan, telah secara aktif berbelanja secara daring untuk menghindari risiko kontak fisik dan pengiriman tepat secara tepat waktu di depan pintu mereka.
Memanfaatkan tren ini, Sarah Humaira, VP and Head of Marketing, Zilingo membagikan lima kiat utama untuk para pelaku bisnis kelontong untuk mengembangkan bisnis dalam menghadapi permintaan konsumen.
Pertama, pikat pelanggan baru dan pertahankan pelanggan yang sudah ada dengan promosi.
"Jika bisnis Anda menjual makanan dan minuman online, jangan lupa sesekali memberikan promosi yang menarik untuk memikat pelanggan setia Anda ke toko Anda," kata Sarah dalam siaran resmi, Kamis.
Kedua, pahami lokasi target pasar.
Jika ingin berbisnis makan atau minuman yang dijual secara daring, sebaiknya fokus untuk kota-kota besar terlebih dahulu.
"Setelah bisnis Anda mendapat respons yang baik, Anda dapat mempertimbangkan untuk berekspansi ke area lain."
Baca juga: Kiat berhemat saat belanja online a la Tokopedia
Baca juga: Belanja online makanan kian populer di Shopee
Ketiga, pastikan jaminan mutu dan kualitas.
Kepercayaan pelanggan harus dipertahankan dengan barang yang berkualitas tinggi, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan sehar-hari. Kualitas yang terjamin dapat membantu melangsungkan bisnis Anda.
Keempat, sesuaikan penawaran bisnis dengan kebutuhan konsumen.
"Kesadaran kesehatan konsumen mempengaruhi perilaku mereka dalam memilih produk bahan makanan ini sangat relevan sejak wabah COVID-19 hadir di dunia. Ada kesempatan besar bagi bisnis Anda untuk menawarkan makanan dan minuman yang sehat dengan lini produk yang dapat disesuaikan."
Kelima, tawarkan ragam pilihan produk bagi konsumen secara daring.
Menurut Sarah, salah satu alasan utama meningkatnya tren belanja daring di Indonesia adalah karena pembeli dapat secara terbuka membandingkan harga, kualitas, layanan, dan promosi di antara berbagai penjual.
Baca juga: Hal yang perlu diperhatikan UMKM "go online" selain digitalisasi
Baca juga: Tips promosi produk online lewat Instagram
Baca juga: Digitalisasi, solusi UMKM bertahan kala pandemi
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020