Bogor (ANTARA News) - Memperingati hari anti korupsi yang jatuh pada Rabu (9/12) aparat Mapolresta Bogor bersiaga namun status siaga satu belum diterapkan karena dinilai terlalu berlebihan.
Kapolresta Bogor, AKBP Nugroho Slamet Wibowo, Selasa, mengatakan akan mengerahkan pasukan secukupnya untuk memberikan pengamanan dalam aksi peringatan tersebut.
"Status siaga satu itu terlalu berlebihan dan belum ada persiapan khusus untuk menghadapi peringatan hari anti korupsi. Kita tetap bersiaga setiap saat seperti hari biasanya namun kalau kejadian kita siap," ujarnya.
Menghadapi peringatan hari anti korupsi besok, Kapolresta mengatakan tidak akan ada pengerahan kekuatan penuh, karena kemungkinan konsentrasi massa yang akan melakukan aksi akan terpusat di Jakarta.
Pihaknya mengaku hanya akan melakukan penjagaan dan pengamanan seperti biasa.
"Kemungkinan pengerahan kekuatan lebih terpusat di Jakarta, walaupun ada kita tidak mengerahkan kekuatan penuh, yang sewajarnya saja," kata dia.
Pernyataan Kapolres berbeda dengan fakta dilapangan. Sejumlah peralatan/perlengkapan pengamanan, seperti kawat berduri, water cannon, dan lain-lain telah disiapkan di markas.
Selain itu, Polresta Bogor juga mengharuskan anggotanya untuk memakai seragam polisi pada hari Rabu tersebut, termasuk dari satuan intel yang pada hari biasanya bertugas tidak mengenakan seragam.
"Biasanya saya bertugas berpakaian bebas, tapi besok saya harus memakai seragam kepolisian," kata salah seorang anggota yang tidak berkenan namanya disebutkan.
Kapolresta menyatakan bahwa penggunaan seragam untuk seluruh anggotanya adalah suatu kewajaran karena seragam merupakan salah satu atribut setiap anggota kepolisian.
Sementara itu dilain pihak, peringatan hari anti korupsi sedunia, Kantor Kejaksaan Negeri Bogor tidak menjadwalkan adanya persidangan.
"Besok tidak ada agenda sidang. Semua terkonsentrasi di kantor," kata salah seorang jaksa saat ditemui usai persidangan Pasha.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009