Khartoum (ANTARA News/AFP) - Bekas kelompok pemberontak Darfur mengatakan Selasa, mereka telah menangkap tiga pria bersenjata yang membunuh lima penjaga perdamaian Rwanda dalam serangan di provinsi yang bergolak itu pekan lalu.
Orang-orang bersenjata itu ditangkap di timur Shangal Tobaya, kamp pengungsi di Darfur utara, kata Dhulnun Suleiman, seorang jurubicara Tentara Pembebasan Sudan Minni Minawi, yang telah menandatangani perjanjian dengan pemerintah Khartoum.
"Kemarin dulu, pasukan kami telah menangkap tiga pria bersenjata yang telah menembak pasukan UNAMID," katanya pada AFP merujuk pada pasukan gabungan Misi PBB - Uni Afrika di Darfur itu.
Sejumlah pria bersenjata telah menembak penjaga perdamaian Rwanda yang sedang membagikan air di jalan masuk ke sebuah kamp pengungsi Sabtu, yang menewaskan dua tentara sehari setelah tiga penjaga perdamaian Rwanda tewas dalam serangan dekat markas mereka.
Sekjen PBB Ban Ki-moon telah minta pemerintah Khartoum untuk menjamin orang-orang bersenjata itu "diidentifikasi dan dijatuhi hukuman yang setimpal".
Kematian kelima penjaga perdamaian itu adalah korban tunggal terbesar dalam waku 24 jam sejak serangan di daerah Umm Hakibah di Shangil Tobaya pada Juli 2008 yang menewaskan tujuh penjaga perdamaian.
Duapuluh dua penjaga perdamaian UNAMID telah tewas sejak diluncurkannya misi itu pada 2004.
Sulaiman menjelaskan orang-orang bersenjata itu diperiksa sebelum diserahkan ke pemerintah Sudan dengan kehadiran sejumlah pejabat UNAMID. UNAMID tidak dapat dhubungi dengan segera untuk dimintai komentar.
PBB mengatakan 100.000 orang telah tewas karena dampak gabungan perang, kelaparan dan penyakit, dan lebih dari 1,7 juta orang melarikan diri dari rumah mereka sejak konflik meletus di Darfur pada 2000 yang mengadu pemberontak separatis melawan Khartoum.
Pemerintah menyebutkan hanya 10.000 orang yang tewas.
Bentrokan telah mereda, tapi ketidakamanan memburuk, dengan serangkaian penculikan atas pekerja bantuan asing sejak Pengadilan Kriminal Internasional mendakwa Presiden Omar al-Bashir karena yang diduga kejahatan di Darfur Maret lalu.
Diluncurkan pada 2008, UNAMID adalah misi terbesar PBB, dengan 26.000 tentara dan pejabat polisi diperkirakan ketika pengerahan penuh selesai. Pasukan itu sekarang memiliki lebih dari 18/000 personil di Darfur.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009