Yogyakarta (ANTARA News) - Fluoridasi dapat menurunkan prevalensi karies gigi, sehingga dampak buruk penyakit gigi dan mulut dapat dihindarkan, kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Niken Widyati Sriyono.
"Fluoridasi adalah cara yang ditempuh dengan menambahkan fluor ke dalam air minum, garam dapur atau minuman susu, dan ini dipasarkan di masyarakat," katanya di Yogyakarta, Selasa.
Ia mengatakan fluoridasi merupakan salah satu tindakan pencegahan dengan tujuan meningkatkan resistensi gigi. Fluor merupakan bahan kunci dalam menurunkan prevalensi karies gigi.
Hal itu, menurut dia dapat terjadi melalui beberapa cara di antaranya membuat perbaikan (remineralisasi) dari kerusakan gigi dini email, karena asam yang diproduksi dari gula yang dipecah oleh bakteri plak.
"Selain itu, juga meningkatkan struktur kimia email yakni membuat email lebih resisten terhadap serangan asam, dan mengurangi kemampuan bakteri plak untuk memroduksi asam," katanya.
Ia mengatakan dengan adanya pengurangan prevalensi penyakit karies gigi yang signifikan akibat fluoridasi, maka kerusakan akibat karies gigi dapat dicegah. Dengan demikian, dampak buruk penyakit gigi dan mulut dapat dihindarkan.
"Hal itu tentunya akan memengaruhi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Meskipun dapat menurunkan prevalensi karies gigi secara signifikan, fluoridasi air minum masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini," katanya.
Menurut dia, para penentang fluoridasi di Amerika Serikat meminta agar fluoridasi air minum segera dihentikan, karena lebih banyak efek samping yang merugikan daripada manfaatnya.
"Namun, `Community Guide` sampai saat ini merekomendasikan penggunaan fluoridasi air minum untuk menurunkan prevalensi karies gigi," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009