Purwokerto (ANTARA News) - Sejumlah seniman yang tergabung dalam Komunitas Gethek Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bakal tampil di dua negara Eropa, Jerman dan Belanda, pertengahan 2010 mendatang.
"Kami bakal tampil bersama penyair kondang Sosiawan Leak atas undangan Berliner Literarische Aktion, yakni sebuah komunitas sastra yang berkedudukan di Berlin, yang dipimpin penyair Jerman, Martin Jankowski," kata Sekretaris Komunitas Gethek, Tri Wuryaningsih di Purwokerto, kemarin.
Menurut dia, sedikitnya ada enam gedung pertunjukan yang akan disambangi Sosiawan Leak bersama Komunitas Gethek, masing-masing berlokasi di Berlin, Hamburg, dan Koln (Jerman) serta Den Haag-Amsterdam, dan Rotterdam (Belanda).
Dalam hal ini, kata dia, Sosiawan Leak akan menampilkan teatrikalisasi puisi karyanya sedangkan Komunitas Gethek akan tampil dengan musikalisasi puisi karya Ahmadun Yosi Herfanda, Dharmadi, dan Edi Romadhon.
Ia mengatakan, Komunitas Gethek yang telah dikenal sarat dengan kegiatan musikalisasi puisi, teater, lawak, dan sulap, dalam penampilannya nanti akan menonjolkan musik etnik Banyumasan, Jawa, dan Sunda untuk mengiringi puisi-puisi yang dibawakannya.
"Dalam pertunjukan tersebut, sedikitnya 15 personel Gethek akan membawakan peralatan tradisional seperti genjring, bedug, kendang, suling, dan angklung termasuk alat musik modern seperti gitar, dan bas elektrik," katanya.
Menurut dia, biaya lawatan Komunitas Gethek dan Sosiawan Leak ke dua negara di Eropa tersebut akan ditanggung bersama oleh panitia pengundang maupun pihak yang diundang.
Ia mengatakan, total dana yang dibutuhkan untuk tampil di dua negara tersebut mencapai Rp1,5 miliar.
Dengan demikian, kata dia, panitia maupun pihak yang diundang akan menanggung separuh biaya tersebut, masing-masing sebesar Rp750 juta.
"Kami telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas maupun DPRD Banyumas agar bisa menutup kebutuhan dana tersebut karena penampilan kami mengatasnamakan Banyumas," katanya.
Bahkan dia mengharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun pemerintah pusat untuk turut menanggung biaya tersebut karena lawatan ini tidak hanya untuk Banyumas, tetapi juga Jawa Tengah dan Indonesia.
"Ajang tersebut juga bisa sebagai sarana promosi wisata dan budaya Indonesia kepada masyarakat Jerman maupun Belanda," kata Tri Wuryaningsih.
Sementara itu Ketua Komunitas Gethek, Edi Romadhon mengatakan, pihaknya akan berupaya tampil semaksimal mungkin agar Banyumas, Jateng, dan Indonesia dapat dikenang para penontonnya di Jerman maupun Belanda.
Menurut dia, penampilan mereka nantinya akan menggunakan bahasa Indonesia maupun dialek "Ngapak-ngapang Banyumasan" dan Solo.
Sementara dari pihak pengundang, kata dia, akan membacakan terjemahan puisi yang dibawakan Komunitas Gethek maupun Sosiawan Leak dalam satu paket.
"Nantinya kalau tampil di Jerman, puisi yang kami bawakan akan diterjemahkan dalam bahasa Jerman. Demikian pula di Belanda akan diterjemahkan dalam bahasa mereka," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009