Batam (ANTARA News) - Komisi I DPR mendorong LKBN ANTARA agar tetap eksis sebagai kantor berita nasional yang obyektif dan menjadi acuan terpercaya bagi media massa yang lain, kata Enggartiasto Lukita, di Batam, Selasa.
Enggartiasto yang komisinya membidangi luar negeri, pertahanan dan informasi, menilai berita-berita dari Perum LKBN Antara obyektif sehingga warga masyarakat pun umumnya mempercayai sebagai sumber referensi.
"Beberapa media massa," kata anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golongan Karya,"telah dimuati kepentingan bisnis dan politik, tetapi ANTARA tidak."
Menyambut genap usia 72 tahun Antara pada 13 Desember 2009, ia berpendapat ANTARA yang kini sudah dua tahun berbadan hukum perusahaan umum, agak tertinggal dibanding beberapa media massa.
Sebab itu ia mengajak LKBN Antara menjadikan perayaan ulang tahun untuk mawas diri dengan melihat kembali berapa banyak beritanya masih dijadikan acuan surat kabar.
"Introspeksi ini untuk ke depan, sebab ANTARA tetap dibutuhkan untuk kepentingan obyektivitas dan sebagai sumber berita yang layak dipercaya," katanya.
Sementara itu, Tjahjo Kumolo, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, berpendapat Perum LKBN Antara bersama Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia serta Radio Republik Indonesia, sebaiknya berfungsi sebagai corong pemerintah.
Peran sebagai corong pemerintah, katanya, perlu karena kini menggejala kecenderungan media massa yang lain seolah-olah paling tahu.
Dalam pertemuan dengan beberapa mitra kerja Komisi I DPR di Batam, Tjahjo berpendapat dalam menjalankan fungsi itu kalau perlu Antara kembali memberitakan perkembangan harga cabai seperti dulu pada zaman Orde Baru.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009