Jakarta (ANTARA News)- Rencana aksi demo yang dilakukan sejumlah pihak dalam memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia (HAKS), pada Rabu (9/12), diminta tidak menimbulkan dampak yang merugikan banyak orang, kata Koordinator Presidium Nasional Komunitas Muda Indonesia (KMI) Irfan Gani.

Irfan mengemukakan hal tersebut di Jakarta, Selasa sore, didampingi Ketua Pemberdayaan daerah DPP Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) ET Hadi Saputra.

"Jika ada akasi turun ke jalan, hendaknya menjadi momentum komitmen bersama dalam memberantas korupsi, melalui penyampaian yang damai," katanya.

Dalam membacakan sikap bersama KMI dan HIPPI itu, Irfan mengharapkan, aksi HAKS hendaknya bertolak dari niat politik membersihkan Indonesia dari praktik-praktik korupsi, dan jangan untuk memperkeruh keadaan dengan aksi dan manuver politik yang ahistoris.

"Kami berharap, gerakan itu tidak ambivalen dengan keinginan mengusung demokratisasi sebagai sistem ketatanegaraan dan upaya mengusut skandal Bank Century," katanya.

Irfan Gani mengatakan, generasi muda sebagai penerus bangsa tidak reaktif untuk serta merta ikut-ikutan turun ke jalan, karena hal ini menyangkut stabilitas dan keamanan.

"Apalagi, demontrasi bukanlah satu-satunya jalan perjuangan dalam menyuarakan ide, gagasan, maupun aspirasi. Masih ada cara yan lebih santun dan cerdas untuk menyampikan gagasan dan pendapat kepada penguasa, selain turun jalan dan berdemonstrasi," katanya.

Irfan juga meminta seluruh elemen masyarakat yang peduli dan komitmen terhadap agenda pemberantasan korupsi dan penyelesaian kasus Bank Century agar menggunakan cara-cara yang damai, beretika dan demokratis, serta meminta kepada masyarakat untuk terus memantau kinerja Pansus Hak Angket DPR agar dapat bekerja dengan baik dan benar sesuai harapan dan rasa keadilan masyarakat.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009