Denpasar (ANTARA News) - Maskapai Garuda Indonesia menggandeng maskapai asal Belanda, KLM, sebagai persiapan untuk kembali melayani rute penerbangan ke Eropa pada Juni 2010.

Nota kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) kerjasama antara Garuda Indonesia dengan KLM ditandatangani di Hotel Ayana Jimbaran, Bali, Selasa.

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dengan President & CEO KLM Peter Hartman. Tahap awal kerjasama itu adalah melayani rute Singapura-Denpasar PP secara bersama oleh kedua maskapai tersebut.

"Kerja sama ini merupakan langkah awal program perusahaan dalam mengembangkan bisnis dan sebagai persiapan Garuda Indonesia untuk terbang ke Eropa Juni 2010 mendatang," kata Emirsyah Satar.

Ia mengatakan, kerja sama ini juga sebagai strategi untuk memenuhi keinginan pelanggan dengan memperbanyak frekuensi penerbangan.

Selama ini Garuda menerbangi rute Singapura-Denpasar sebanyak tujuh kali dalam seminggu, sedangkan KLM terbang tiga kali seminggu sebagai terusan dari Amsterdam-Singapura.

Pada tanggal 1 Juni 2010, maskapai Garuda Indonesia akan memulai penerbangan perdananya untuk rute Jakarta-Amsterdam lewat Dubai.

Peter Hartman mengatakan, melalui kerja sama ini akan saling menguntungkan kedua perusahaan penerbangan tersebut.

"Dengan kerja sama ini maka Garuda dan KLM telah membuat langkah signifikan untuk memperluas lingkup kerja sama yang telah berlangsung selama ini," ucapnya.

Direktur Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Saptar Nirwandar berharap, kerja sama Garuda dan KLM ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali.

"Bali memiliki Spa atau `Senare Per Aqua` terbaik di dunia. Bali memiliki banyak keunikan terutama budaya Hindu yang ada di Bali untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan," katanya.

Sementara Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono dalam sambutannya mengatakan, ada sejumlah kesempatan ketika Garuda ikut dalam menggarap pasar Eropa.

"Kita berharap Garuda bisa menjadi pemain sejati bukan hanya sebagai substitusi dari para pemain industri penerbangan di Eropa," katanya.

Ia mengingatkan, dalam permainan atau bisnis ada yang menang ada yang kalah.

"Kadang kita menang kadang kita untung atau malah rugi. Itulah konsekwensi dari suatu permainan bisnis. Kita berharap Garuda akan terus maju dengan jumlah penumpang yang terus bertambah," kata Bambang.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009