Pengurangan impor komoditas tersebut bisa dilakukan dengan cara memprioritaskan penggunaan atau pasokan barang sejenis di dalam negeri

Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar mendorong pemberdayaan produk-produk domestik guna menekan impor di tengah masa pandemi.

Dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu, ia menjelaskan pemberdayaan itu khususnya pada produk bahan pangan seperti beras, gula, kedelai, dan bawang putih.

Baca juga: Pemerintah perlu perbanyak serapan produksi garam rakyat

Menurut dia, pengurangan impor komoditas tersebut bisa dilakukan dengan cara memprioritaskan penggunaan atau pasokan barang sejenis di dalam negeri.

Upaya ini diyakini bisa buat mendorong bergeraknya ekonomi beberapa sektor riil atau produktif di masyarakat.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menyampaikan pada masa pandemi ini, volume dan nilai impor beberapa komoditas pangan tidak berkurang atau sama seperti kondisi sebelum serangan virus corona.

"Mestinya sektor-sektor semisal pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, sejumlah sektor UMKM serta ekonomi kreatif sebagai produsen komoditas konsumsi pangan sangat berpeluang mengganti atau menyubstitusi beberapa komoditas impor yang bernilai dan bervolume besar serta amat menguras devisa negara," ujarnya.

Marwan menambahkan jika menengok pengalaman berbagai negara juga menunjukkan berkat kinerja serius pada keempat sektor agrobisnis dan agroindustri tersebut, terbukti berkontribusi besar untuk memperkuat fondasi perekonomian bangsa.

"Lebih dari itu, sinergi kedua sektor dari hulu hingga hilir itu secara berkelanjutan juga hampir dipastikan bakal berpengaruh positif pada berbagai lini perekonomian. Mulai dari penyerapan tenaga kerja, masuknya sejumlah investor, memperkuat posisi cadangan devisa negara hingga berkontribusi signifikan terhadap penerimaan fiskal serta pendapatan warga masyarakat maupun pertumbuhan ekonomi nasional," tandas Marwan Jafar yang juga mantan Ketua Fraksi PKB di DPR RI.

Baca juga: Kemenperin susun peta jalan subtitusi impor hingga 35 persen
Baca juga: Pemerintah perlu lebih permudah ekspor-impor atasi dampak pandemi

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020