Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa sore melemah 18 poin menjadi Rp9.448-Rp9.454 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.430-Rp9.445 karena pelaku pasar melepas mata uang lokal itu.

Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Selasa mengatakan, tekanan pasar yang makin menguat memicu rupiah terkoreksi dibanding sesi sebelumnya.

"Kami memperkirakan tekanan negatif terhadap rupiah tidak akan berlanjut, apabila Bank Indonesia (BI) masuk ke pasar melakukan intervensinya," katanya.

Menurut Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finan Corpindo Nusa, BI akan menjaga rupiah agar tidak terpuruk lebih jauh dan tetap berada dalam kisaran Rp9.450-Rp9.475 per dolar.

Apalagi BI mempunyai cadangan devisa yang terus meningkat, maka pergerakan rupiah yang masih negatif tidak menjadi masalah, katanya.

Rupiah, lanjut dia, masih mempunyai peluang untuk bisa menguat lagi, karena pelaku asing masih tetap berada di pasar.

Pelaku asing hanya menunggu kelanjutan dari rencana hak angket DPR yang akan membahas masalah dana talangan Bank Century, ucapnya.

Indonesia, menurut dia, masih merupakan pasar potensial yang perlu digarap lebih jauh dan memberikan keuntungan yang lebih menarik.

Karena itu rupiah ke depan masih akan dapat menguat yang dipicu oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi global yang lebih cepat, ucapnya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009