Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya tidak akan memberlakukan penutupan jalan saat aksi peringatan Hari Antikorupsi di wilayah Jakarta pada Rabu (9/12).
"Ruas jalan tidak ada yang ditutup, aktivitas lalulintas berjalan seperti biasa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Jakarta Selatan, Selasa.
Pernyataan Boy itu terkait dengan akan adanya rencana aksi besar dari sejumlah elemen masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat untuk turun ke jalan melakukan unjuk rasa memperingati Hari Antikorupsi se-dunia.
Boy mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terkait tingkat keamanan di Jakarta saat peringatan Hari Antikorupsi ini karena pihaknya sudah menerjunkan sedikitnya 9.000 personel yang bertugas dan 4.000 aparat cadangan dari kepolisian.
Kepolisian berharap pengunjuk rasa melakukan aksinya dengan tertib dan damai agar tidak mengganggu kegiatan masyarakat yang lain.
Namun demikian, Boy mengungkapkan kepolisian sudah menyiapkan skenario penutupan sejumlah ruas jalan yang dianggap perlu perhatian, yakni Istana Merdeka dari arah Jalan Medan Merdeka Barat, Utara dan Veteran, Jalan Diponegoro-Bunderan HI dan Jalan Thamrin.
"Penutupan ruas jalan ditutup apabila dijumpai situasi yang tidak mendukung," ujarnya.
Boy mengungkapkan pihaknya belum menerima informasi terkait kemungkinan adanya pengunjuk rasa bayaran yang bertujuan untuk memprovokasi kegiatan aksi pada hari besok itu.
Sebelumnya, Selasa (1/12), anggota Samapta Polda Metro menangkap seorang pengunjuk rasa bayaran yang membawa tiga bom molotov, Syaroni saat melakukan aksi di depan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan.
Boy menegaskan aparat kepolisian dari satuan Samapta dan Pengendali Masyarakat (Dalmas) tidak dibekali senjata api saat mengamankan aksi peringatan Hari Antikorupsi.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009