Moskow (ANTARA News) - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin Selasa menegur para pejabat kebakaran dan kesehatan di kota Perm setelah 113 orang tewas akibat kebakaran di klab malam. Putin menjanjikan ganti rugi kepada para keluarga korban.

Sejumlah orang yang berkabung berdiri di luar klab malam Lame Horse di kota Perm, di pegunungan Ural, 1.150 kilometer di timur Moskow, menuduh pemilik klab tersebut mengabaikan peraturan keselamatan kebakaran selama bertahun-tahun.

Putin, yang tiba di Perm dalam kunjungan darurat dengan para pejabat Senin malam, meletakkan karangan bunga di pintu masuk klab tersebut.

Dia mengatakan, komisi negara yang termasuk kepala pengawas kebakaran Perm telah memberikan sertifikat kepada klab malam itu pada 2002.

"Menurut para penyelidik, bangunan dalam kondisi cukup bagus ketika terbakar," kata Putin dalam pidato yang dimuat di laman Internet pemerintah Rusia.

Dia mengatakan, para inspektur kebakaran telah mengeluarkan peringatan kepada pemilik klab malam sekitar setahun lalu, namun lupa mengecek jika ada tindakan yang memperingatkan mereka.

"Sikap demikian bisa menimbulkan pengabaian terhadap sertifikat, setidaknya," kata Putin.

"Mungkin ada motif lain berkaitan dengan kurangnya tindakan oleh para pejabat negara - para pengawas hendaknya melakukan pengecekan sebisa mungkin."

Kebakaran, yang terburuk di Rusia selama berpuluh tahun terakhir itu, berasal dari kembang api yang diuntai di sekitar langit-langit klab malam, yang kemudian menimbulkan desakan pengunjung untuk melewati satu-satunya pintu keluar.

Tuduhan-tuduhan juga ditudingkan kepada orang yang bertugas di bagian kembang api tersebut, kata kantor kejaksaan Senin.

Lebih dari 15.000 orang meninggal setiap tahun akibat kebakaran di seluruh Rusia, dan para pejabat senior mengetahui bahwa pengawasan kembang api yang dilakukan secara rutin menerima suap daripada menegakkan peraturan keselamatan.

Dalam hal ini, Putin mengingatkan kembali peristiwa kebakaran besar lainnya, termasuk salah satunya terjadi di satu rumah pensiunan di Rusia utara Januari lalu, yang menewaskan 23 orang.

Rusia Senin mengumumkan hari berkabung nasional dan Putin membatalkan acara malamnya di Teater Bolshoi, yang akan dihadirinya dengan Perdana Menteri India Manmohan Singh.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009